Wednesday 24 February 2021

TATA CARA WUDHU DAN SHALAT SESUAI TARJIH MUHAMMADIYAH

 TATA CARA WUDHU

Dari hadits ini dan hadits lainnya, kita dapat meringkas tata cara wudhu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai berikut.

1. Berniat –dalam hati- untuk menghilangkan hadats.

2 . Membaca basmalah: ‘bismillah’.

3.  Membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali.

4. Mengambil air dengan tangan kanan, lalu dimasukkan dalam mulut (berkumur-kumur atau madmadho) dan dimasukkan dalam hidung (istinsyaq) sekaligus –melalui satu cidukan-. Kemudian air tersebut dikeluarkan (istintsar) dengan tangan kiri. Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali.

5. Membasuh seluruh wajah sebanyak tiga kali dan menyela-nyela jenggot (jika ada).

6. Membasuh tangan –kanan kemudian kiri- hingga siku dan sambil menyela-nyela jari-jemari.

7. Membasuh kepala 1 kali dan termasuk di dalamnya telinga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kedua telinga termasuk bagian dari kepala” (HR Ibnu Majah, disahihkan oleh Al Albani). Tatacara membasuh kepala ini adalah sebagai berikut, kedua telapak tangan dibasahi dengan air. Kemudian kepala bagian depan dibasahi lalu menarik tangan hingga kepala bagian belakang, kemudian menarik tangan kembali hingga kepala bagian depan. Setelah itu langsung dilanjutkan dengan memasukkan jari telunjuk ke lubang telinga, sedangkan ibu jari menggosok telinga bagian luar.

8. Membasuh kaki 3 kali hingga ke mata kaki dengan mendahulukan kaki kanan sambil membersihkan sela-sela jemari kaki.

9. Membaca doa setelah wudhu (syahadat saja) : أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللهِ


PRAKTEK DAN BACAAN SHALAT

Bacaan Shalat Menurut Majelis Tarjih Muhammadiyah 

Do’a Iftitah

اَللّهُمَّ باَعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَاياَيَ كَمَا باَعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ

اَللّهُمَّ نَقِّنِى مِنْ خَطَاياَيَ كَماَ يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ

اَللّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَاياَيَ باِلْماَءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ.

Allaahumma baa’id bainii wabaina khotoo yaa ya kamaa baa ‘adta bainal masyriqi wal maghrib.

Allaahumma naqqinii min khotoo yaa ya kamaa yunaqqots tsaubul abyadhuu minaddanas.

Allaahummaghsilnii min khotoo yaa ya bil maa i wats tsalji walbarod.


Artinya : “Ya Allah, jauhkanlah antara diriku dan di antara kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat.

Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana dibersihkannya kain putih dari kotoran.

Ya Allah, cucilah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan embun.”


Bacaan Shalat Menurut Majelis Tarjih Muhammadiyah

Bacaan Ruku’/Sujud


سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ رَبَّناَ وَبِحَمْدِكَ اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى

Subhaanaka allaahuma robbanaa wabihamdika allaahumaghfirlii.

Artinya: “Segala puji bagi-Mu, Ya Allah Tuhan kami, dan dengan memuji-Mu yan Allah ampunilah aku”.


Bacaan Shalat Menurut Majelis Tarjih Muhammadiyah

Do’a I’tidal

رَبَّنَا وَلَكَ اْلحَمْدُ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ

Robbanaa walakalhamdu hamdan katsiiran thayyiban mubaarokan fiihi.

Artinya : “Ya Tuhan kami, (hanya) untukMu lah (segala) pujian yang banyak, baik, dan diberkahi padanya ”.

Bacaan Shalat Menurut Majelis Tarjih Muhammadiyah

Do’a Duduk Diantara Dua Sujud

اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى وَارْحَمْنِى وَاجْبُرْنِى وَاهْدِنِى وَارْزُقْنِى

Allaahummaghfirlii warhamnii wajburnii wahdinii warzuqnii.

Artinya : “Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, tunjukilah aku, dan berilah rizki untukku”.

Bacaan Shalat Menurut Majelis Tarjih Muhammadiyah

Do’a Tasyahud

اَلتَّحِيَّاتُ لِلّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّباَتُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهاَ النَّبِيُّ

وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْناَ وَعَلَى عِباَدِاللهِ الصَّالِحِيْنَ.

أَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

Attahiyyaatu lillaahi washsholawaatu waththoyyibaat. Assalaamu ‘alaika ayyuhannabiyyu warohmatullaahi wabarokaatuh. Assalaamu’alainaa wa’ala ‘ibaadillaahi shshoolihiin. Asyhadu anlaa ilaaha illallaah wa asyhadu annamuhammadan ‘abduhu warosuuluh.

Artinya : “Segala kehormatan, kebahagiaan dan kebagusan adalah kepunyaan Allah, Semoga keselamatan bagi Engkau, ya Nabi Muhammad, beserta rahmat dan kebahagiaan Allah. Mudah-mudahan keselamatan juga bagi kita sekalian dan hamba-hamba Allah yang baik-baik. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba Allah dan utusan-Nya”.

Bacaan Shalat Menurut Majelis Tarjih Muhammadiyah

Do’a Shalawat Kepada Nabi

اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَالِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَالِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَالِ إِبْرَاهِيْمَ. إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa’alaa aali Muhammad. Kamaa shollaita ‘alaa ibroohiim wa aali ibroohiim. Wabaarik ‘alaa Muhammad wa aali Muhammad. Kamaa baarokta ‘alaa ibroohiim wa aali ibroohiim. Innaka hamiidummajiid.

Artinya : “Ya Allah, limpahkanlah kemurahan-Mu kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Kau telah limpahkan kepada Ibrahim dan keluarganya, berkahilah Muhammad dan keluarganya sebagaimana Kau telah berkahi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau yang Maha Terpuji dan Maha Mulia”.

Bacaan Shalat Menurut Majelis Tarjih Muhammadiyah

Do’a Sesudah Tasyahud Akhir

اَللّهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ, وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ, وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْياَ وَالْمَمَاتِ, وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

Allaahumma innii a’uudzubika min ‘adzaabi jahannam. Wamin ‘adzaabil qobri. Wamin fitnatil mahyaa walmamaati. Wamin syarri fitnatil masiihiddadjaal.

Artinya : “Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari siksa jahannam dan siksa kubur, begitu juga dari fitnah hidup dan mati, serta dari jahatnya fitnah dajjal (pengembara yang dusta)”.

Bacaan Shalat Menurut Majelis Tarjih Muhammadiyah

Salam

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Assalaamua’alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh.

Artinya : “ Berbahagialah kamu sekalian dengan rahmat dan berkah Allah”.


BACAAN SHALAT JENAZAH

Pertama adalah Niat

Bagi Muhammadiyah, Niat tidak dilafadskan seperti mengucapkan Usalli Sunnatal dan seterusnya. Sebab menurutnya dengan dalil kuat yang dimiliki, hal itu adalah lafads. Sementara Niat adalah terbetik dalam hati. Sehingga ketika seseorang yang ada dilokasi jenazah kemudian mengambil Air Wudhu untuk ikut mensholati, maka itu sama dengan telah berniat.

Selanjutnya Berdiri dan Takbir

Allahu Akbar

Berikutnya Bacaan Setelah Takbir

Setelah takbir pertama selanjutnya melafadskan Al-Fatihah dengan suara pelan dan dilanjutkan dengan sholawat kepada Nabi Besar Muhammad SAW.

Adapun Sholawat tersebut adalah:

اَلّٰلهُمَّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلى اِبْرَاهِيْمَ وَآلِ اِبْرَاهِيْمَ, وَبَارِكْ عَلى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلى اِبْرَاهِيْمَ وَآلِ اِبْرَاهِيْمَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Allāhumma Salli ‘Alā Muhammad – Wa ‘Alā Āli Muhammad –  Kamā Sallaita ‘Alā Ibrāhīm – Wa Āli Ibrāhīm – Wa Bārik ‘Alā Muhammad Wa Āli Muhammad – Kamā Bārakta ‘Alā Ibrāhīm – Wa Āli Ibrāhīm – Innaka Hamīdum Majīd

Yang Artinya:

“Ya Allah (YA Tuhan Kami), limpahkanlah kemurahanMu kepada Nabi Muhammad SAW Beserta keluargany. Sebagaimana telah Engkau limpahkan (kemurahanmu) kepada Nabi Ibrahim beserta keluarganya. Berkahilah Nabi Muhammad SAW dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberkahi Nabi Ibrahim bersama keluarganya. Sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha Terpuji dan Maha Mulia”.

Selanjutnya Takbir Kedua

Adapun Bacaan setelah takbir kedua adalah

Bacaan Ini untuk mendoakan Sang Jenazah

اَلّٰلهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَ ثَّلْجٍ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَ قِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِوَعَذَابَ النَّارِ

Allāhummagfirlahu warhamhu wa‘ā fihi wa‘fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wa wasi‘ mudkhalahu wagsilhu bimāin was saljin wabaradin wa naqqihi minalkhatāyā kamā yunaqqas saubul abyadu minad danasi wa abdilhu dāran khairan min dārihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi wa qihi fitnatal qabri wa ‘adżābannār.

“Ya Allah! Berilah ampunan baginya serta rahmatilah dia. Selamatkanlah serta ampunilah ia. Berilah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya (Dialam barzakh), mandikanlah ia dengan air, es dan salju. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya semula, isteri yang lebih baik dari isterinya semula. Masukkanlah ia ke dalam surga, lindungilah dari adzab kubur dan adzab neraka.”


Selanjutnya Takbir Ketiga

Adapun takbir ketiga dengan membaca doa dibawah ini

اَلّٰلهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا وَصَغِيْرِنَا وَ كَبِيْرِنَا وَذَ كَرِنَا وَأُنْثَانَا وَشَاهِدِنَا غَائِبِنَا اَلّٰلهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى الْإِسْلَامِ وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى الْإِ يْمَانِ اَلّٰلهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا تُضِلَّنَا بَعْدَهُ

Allāhummagfir lihayyinā wamayyintinā wasagīrinā wakabīrinā wa żakarinā wa unsānā wa syāhidinā wagā-ibinā. Allāhumma man ahyaitahu minna fa ahyihi ‘alal islāmi waman tawaffaitahu minna fa tawaffahu ‘alal īmāni. Allāhumma lātahrimnā ajrahu walā tudillanā ba‘dahu.

“Ya Allah ampunilah kami, baik yang masih hidup maupun yang telah mati, yang kecil maupun yang besar, laki-laki maupun perempuan, yang tampak maupun yang tidak tempak, Ya Allah siapa yang Engkau hidupkan dari kami maka hidupkanlah dia di atas Islam. Dan siapa yang engkau wafatkan maka wafatkanlah dia di atas Iman. Ya Allah janganlah Engkau halangi kami akan pahalanya dan janganlah Engkau sesatkan kami sepeninggalnya.”

Diatas itu adalah doa untuk jenazah dewasa. Akan tetapi jika jenazah anak-anak maka berikut tambahan doanya. Dibaca pada takbir ketiga

اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ لَنَا سَلَفًا وَ فَرَطًا وَأَجْرًا

Allāhummaj ‘Alhu Lanā Salafan Wa Faratan Wa Ajran

“Ya Allah jadikanlah dia tabungan, pendahulu dan pahala untuk kami”


Selanjutnya memasuki bacaan takbir keempat

اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تُضِلَّـنَا بَعْدَهُ.

Setelah takbir ke empat membaca salam.

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Assalāmu’alaikum Warahmatullāhi Wa Barakātuh

Demikian Bacaan Sholat Jenazah oleh Muhammadiyah yang bersumber pada Keputusan Tarjih Muhammadiyah.

Tuesday 23 February 2021

UNSUR PEMBANTU PIMPINAN MUHAMMADIYAH

 A. Unsur Pembantu Pimpinan Muhammadiyah

Di lingkungan Muhammadiyah, Majelis dan Lembaga disebut unsur pembantu pimpinan Muhammadiyah. Meski disebut sebagai unsur pembantu pimpinan, namun keduanya tetap memiliki peran dan tugas yang berbeda-beda. Oleh karena itu, agar tidak terjadi perbedaan persepsi, berikut ini akan disajikan pengertian keduanya sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah.

1. Majelis

Majelis-Majelis di lingkungan Muhammadiyah

a. Majelis Tarjih dan Tajdid

b. Majelis Tabligh

c. Majelis Pendidikan Tinggi

d. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah

e. Majelis Pendidikan Kader

f. Majelis Pelayanan Kesehatan Umum

g. Majelis Pelayanan Sosial

h. Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan

i. Majelis Wakaf dan Kehartabendaan

j. Majelis Pemberdayaan Masyarakat

k. Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia

l. Majelis Lingkungan Hidup

m. Majelis Pustaka dan Informasi

Dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah pasal 20 disebutkan bahwa Majelis merupakan unsur Pembantu Pimpinan yang menjalankan sebagian tugas pokok Muhammadiyah. Tugas Majelis, sebagaimana disebutkan dalam Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah pasal 19, adalah menyelenggarakan amal usaha program dan kegiatan pokok di bidang tertentu. Majelis dibentuk oleh Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang sesuai kebutuhan.

Setelah diketahui nama-nama Majelis di lingkungan Muhammadiyah, lantas pertanyaan yang patut diajukan adalah, apa fungsi dan tugas dari semua Majelis tersebut? Berikut akan dijelaskan secara ringkas tentang fungsi dan di antara tugas-tugas pokok Majelis yang ada di Muhammadiyah.

a. Majelis Tarjih dan Tajdid, di antara tugasnya adalah mempergiat dan memperdalam penyelidikan ilmu agama Islam untuk mendapatkan kemurnian dan kebenarannya yang selanjutnya dijadikan pedoman dan tuntunan bagi pemimpin maupun anggota Muhammadiyah.

b. Majelis Tabligh, di antara tugasnya adalah mempergiat dan menggembirakan dakwah Islam, memperteguh iman, menggembirakan dan memperkuat ibadah serta mempertinggi akhlak mulia.

c. Majelis Pendidikan Tinggi, di antara tugasnya adalah membina Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) serta memperluas lImu Pengetahuan, Teknologi dan penelitian.

d. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah, di antara tugasnya adalah memajukan dan memperbarui pendidikan, pengajaran dan kebudayaan serta memperluas ilmu pengetahuan menurut tuntunan Islam untuk tingkat sekolah/madrasah Muhammadiyah.

e. Majelis Pendidikan Kader, di antara tugasnya adalah membangun kekuatan dan kualitas para pelaku gerakan serta peran dan ideologi gerakan Muhammadiyah dengan mengoptimalkan sistem kaderisasi yang menyeluruh dan berorientasi ke masa depan.

f. Majelis Pelayanan Kesehatan Umum, di antara tugasnya adalah mengembangkan fungsi pelayanan kesenatan dan kesejahteraan yang unggul dan berbasis Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO) sehingga mampu meningkatkan kualitas dan kemajuan hidup masyarakat khususnya kaum dhuafa sebagai wujud aktualisasi dakwah Muhammadiyah.

g. Majelis Pelayanan Sosial, di antara tugasnya adalah gerakkan dan menghidup-suburkan amal dan tolong menolong dalam kebijakan dan takwa. Mengembangkan dan memperluas kekuatan basis gerakan Muhammadiya sehingga menjadi tenda besar bagi pelayanan dan yang terletak pada pusat "Penolong Kesengsaraan Oemoem" sehingga menjadi tanda besar bagi pelayanan dan keberpihakan sosial Muhammadiyah secara terpadu dan lebih luas.

h. Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan, di antara tugasnya adalah membinmbing ke arah perbaikan kehidupan dan penghidupan yang sesuai dengan ajaran Islam.

i. Majelis Wakaf dan Kehartabendaan, di antara tugasnya adalah mendirikan, menggembirakan dan memelihara tempat ibadah dan wakaf serta mengurusi masalah tanah dan hak milik Muhammadiyah sebagai barang amanat yang harus digunakan sebagaimana mestinya.

j. Majelis Pemberdayaan Masyarakat, di antara tugasnya adalah memberdayakan para petani dan buruh warga dan simpatisan Muhammadiyah untuk meningkatkan kualitas kehidupannya dalam rangka meningkatkan iman dan takwa kepada Allah سبحانه وتعالى

k. Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia, di antara tugasnya adalah mengembangkan kesadaran dan advokasi di lingkungan Persyarikatan atas persoalan-persoalan hukum dan hak asasi manusia yang dihadapi masyarakat sebagai wujud dakwah amar ma'ruf nahi munkar.

l. Majelis Lingkungan Hidup, di antara tugasnya adalah terlibat aktif dalam memperhatikan kehidupan lingkungan masyarakat dan membimbing agar menuju ke arah terwujudnya negara yang adil dan makmur yang selalu ada di bawah ridha Allah ﷻ

m. Majelis Pustaka dan Informasi, di antara tugasnya adalah membangun kemampuan dan keluasan jaringan kekuatan informasi serta pustaka Muhammadiyah sebagai organisasi Islam modern di tengah era kehidupan masyarakat informasi.

Sumber: Buku Pendidikan Kemuhammadiyahan SMA/SMK Muhammadiyah (Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah)


PENGERTIAN DAN STRATEGI DAKWAH RASULULLAH

1. Pengertian dan strategi berdakwah Rasulullah

a. Pengertian dan tujuan dakwah

Ditinjau dari segi bahasa, dakwah berasal dari دَعَا ـ يَدْعُوْ yang berarti: memanggil, menyeru, atau mengajak. Sedangkan menurut istilah, dakwah berarti setiap usaha atau aktifitas maupun tulisan dan lainnya yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan mentaati Allah, sesuai dengan garis-garis akidah, syariat, dana khlak Islamiyah.

Dakwah itu sendiri merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang dilakukan dengan berbagai cara, baik secarai individumaupun kelompok. Aktifitas dakwah tidak melulu berupa ceramah keagamaan akan tetapi bisa dengan perbuatan yang baik sesuai dengan syariat Islam, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah kepada kita.

Setiap aktifitas atau usaha untuk mengajak manusia beriman dan mentaati Allah hendaknya bertujuan untuk mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia dan di akhirat yang diridhai oleh Allah

b. Prinsip dan metode dakwah Rasulullah

Tugas pertama dan utama Rasulullah adalah menyeru kepada Allah, bahkan semua ajarannya adalah penjelasan uraian tentang dakwah. Rasulullah sebagai pembawa kabar gembira, pemberi peringatan, menjadi saksi, sebagai cahaya dan untuk menjadi penyeru kepada agama Allah tentu dengan izin-Nya.

Sebagai seseorang yang diberi tugas oleh Allah sebagai penyeru kepada Agama-Nya, Rasulullah memiliki prinsip dan metode dalam berdakwah yaitu:

1) Lemah lembut

Dakwah yang merupakan tindakan persuasif untuk mengajak seseorang kepada kebaikan dan kebenaran, oleh karena itu diperlukan berbagai upaya untuk mengarahkan seseorang agar mau bertindak dalam kerangka kebenaran dan kebaikan. Upaya ini didasarkan kepada sikap lemah lembut, lembut hati dan lembut budi. Rasulullah adalah pribadi yang lembut hati dan lembut budi.

Rasulullah sebagai pendakwah nomer satu telah memberikan contoh bagaimana seharusnya berdakwah. Jalan yang ditempuh Rasulullah adalah jalan kelemahlembutan dan bukan kekerasan. Dengan kelembutan hati dan budi inilah kemudian Rasulullah menuai keberhasilan dan kesuksesan besar dalam berdakwah

2) Pemaaf

Pemaaf adalah sikap lapang dada dan membuka hati untuk menerima kekurangan dan kesalahan orang lain. Pemaaf juga merupakan sikap mengerti dan memahami akan hal-hal yang terjadi pada orang lain karena kesalahannya. Karena lapang dada, membuka hati, mengerti dan memahami kekurangan dan kesalahan orang lain maka seorang pendakwah akan dengan sabar dan tulus ikhlas memberikan maaf.

Rasulullah adalah pribadi mulia dan menjadi suri tauladan bagi seluruh umatnya. Maka contohlah Rasul, berilah maaf orang-orang yang ada di sekitarmu. Betapapun, Rasulullah adalah pribadai yang sangat disakiti dan dizalimi oleh orang-orang di sekiarnya. Dan bukankah pula Rasulullah memberikan maaf kepada mereka yang telah menzaliminya. Inilah yang selalu dilakukan Rasulullah dalam dakwahnya.

3) Bermusyawarah

Rasulullah telah memberikan contoh bahwa dalam berdakwah beliau tidak pernah meninggalkan musyawarah. Musyawarah merupakan jalan yang ditempuh Rasulullah bila hendak menyelesaikan masalah umat.

Maka para pendakwah harus berada di tengah-tengah umatnya untuk membicarakan banyak hal tentang urusan umat. Bermusyawarah adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan setiap persoalan, apalagi menyangkut kepentingan umat.

Dengan musyawarah maka akan didapatkan jalan keluar terbaik bila terdapat persoalan keumatan yang rumit. Setiap persoalan yang diselesaikan dengan musyawarah maka tidak akan kecewa di kemudian hari.

4) Adakalanya keras dan tegasa

Rasulullah sebagai pendakwah adakalanya di dalam mengajak atau menyeru kepada Agama Allah dengan cara yang keras dan benar-benar tegas. Seperti hadis nabi yang diriwayatkan oleh Jabir Ibnu 'Abdullah Radhiyallahu 'anhu berkata: "Adalah Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bila berkhotbah memerah kedua matanya, meninggi suaranya, dan mengeras amarahnya seakan-akan beliau seorang komandan tentara yang berkata: 'Musuh akan menyerangmu pagi-pagi dan petang'. (Hadits Shahih Riwayat Muslim).

Sumber: Buku Pendidikan Al-Qur'an dan Hadits SMA/SMK Muhammadiyah (Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah)


MEMAHAMI FI'IL MAZID

 فِعْلٌ مَزِيْدٌ

FI'IL MAZID

Fi'il Mazid berasal dari Fi'il Mujarrad yang mendapat tambahan huruf. 

Mujarrad berarti asalnya fi'il yang 3 huruf tanpa ada tambahan. Sedangkan Fi'il Mazid adalah fi'il yang mendapatkan tambahan huruf 

1) Fi'il Mazid dengan tambahan satu huruf. Terdiri dari beberapa wazan seperti:

a. أَفْعَلَ - يُفْعِلُ (huruf tambahannya: Hamzah di awal kata)


b. فَعَّلَ - يُفَعِّلُ (huruf tambahannya: huruf tengah yang digandakan/tasydid)


c. فَاعَلَ - يُفَاعِلُ (huruf tambahannya: Mad Alif setelah huruf pertama)


2. Fi'il Mazid dengan tambahan dua huruf. Terdiri dari beberapa wazan seperti:

a. اِنْفَعَلَ - يَنْفَعِلُ (huruf tambahannya: Alif dan Nun di awal kata).

b. اِفْتَعَلَ - يَفْتَعِلُ (huruf tambahannya: Alif di awal dan Ta di tengah)


c. اِفْعَلَّ - يَفْعَلُّ (huruf tambahannya: Alif di awal dan huruf ganda di akhir)


d. تَفَاعَلَ - يَتَفَاعَلُ (huruf tambahan: Ta di awal dan Mad Alif di tengah)


e. تَفَعَّلَ - يَتَفَعَّلُ (huruf tambahannya: Ta di awal dan huruf ganda di tengah)


3. Fi'il Mazid dengan tambahan tiga huruf. Wazan yang biasa ditemukan adalah:

اِسْتَفْعَلَ - يَسْتَفْعِلُ (huruf tambahannya: Alif, Sin dan Ta di awal kata).


Kalau sudah difahami, carilah contoh-contoh Fi'il Mazid dari al-Quran dan al-Hadits masing-masing 1 contoh dan masukkan ke dalam wazan-wazan yang sesuai serta carilah artinya masing-masing.

MEMAHAMI JUMLAH ISMIYYAH

Pengertian Jumlah Ismiyyah Dan Contohnya

Jumlah Ismiyyah dalam tulisan bahasa Arab = الجُمْلَةُ الإِسْمِيَّةُ

Pada pelajaran ini, kita akan mengetahui tentang:

1. Pengertian Jumlah Ismiyyah.

2. Contoh Jumlah Ismiyyah.

Pengertian Jumlah Ismiyyah

* al-jumlah ( الجُمْلَةُ ) artinya adalah kalimat.

* Jamak dari al-jumlah adalah الجُمَلُ (al-jumalu).

* al-jumlatul ismiyyah adalah Kalimat yang dimulai dengan isim (kata benda).

* Jumlah ismiyyah mempunyai subjek dan predikat, dimana subjek ini adalah kata benda.

* Subjek pada jumlah ismiyyah disebut mubtada' (مُبْتَدَأٌ)

* Predikat pada jumlah ismiyyah disebut khabar (خَبَرٌ).

* Biasanya mubtada' pada jumlah ismiyyah adalah marfu' (مَرْفُوْعٌ). Begitu pula khabar (jika tidak ada huruf yang membuat ia majrur).

* Biasanya mubtada' itu isim ma'rifah (مَعْرِفَةٌ).

* Biasanya khabar itu isim nakirah (نَكِرَةٌ)


Contoh Jumlah Ismiyyah

Dari kaidah-kaidah yang ada di atas, maka kita akan memahami contoh-contoh jumlah ismiyyah di bawah ini:

1. هَذَا قَلَمٌ = hadzaa qalamun (artinya = ini pena).

* Hadza adalah isim isyarah (kata tunjuk) untuk mudzakkar dan jarak dekat.

* Hadza adalah sebagai mubtada'

* Karena dimulai dengan isim (kata benda), maka kalimat ini dinamakan jumlah ismiyyah.

* Qalamun adalah isim yang marfu'.

* Qalamun dalam kalimat ini adalah sebagai khabar.

* Qalamun adalah isim nakirah.

2. الكُرْسِيُّ مَكْسُوْرٌ = al-kursiyyu maksuurun (artinya = kursi itu patah/rusak)

* al-kursiyyu adalah isim.

* al-kursiyyu adalah isim yang marfu'

* al-kursiyyu dalam kalimat ini adalah sebagai mubtada' (subjek).

* al-kursiyyu adalah isim ma'rifah (karena ada partikel al - ال).

* maksuurun adalah kata sifat, di dalam bahasa Arab kata sifat termasuk isim atau kata benda.

Melihat penjelasan sebelumnya maka: 

* maksuurun adalah isim yang marfu'.

* maksuurun dalam kalimat ini adalah sebagai khabar (predikat).

* maksuurun adalah isim nakirah (tidak ada partikel al didepannya)

3. المُدَرِّسُ وَاقِفٌ = al-mudarrisu waaqifun (artinya = guru itu berdiri)

* al-mudarrisu adalah isim yang marfu', ma'rifah, dan sebagai mubtada'.

* waaqifun adalah isim yang marfu', nakirah, dan sebagai khabar.

Lihat keterangan lengkap contoh jumlah ismiyyah pada gambar di bawah:

mubtada dan khabar pada jumlah ismiyyah

jumlah ismiyyah mubtada dan khabar nya marfu'


Jumlah ismiyyah dengan syibhul jumlah

* Syibhul jumlah (شِبْهُ الجُمْلَة ) adalah frasa. Ia adalah suatu frasa yang terdiri dari beberapa kata sehingga ia menyerupai kalimat.

Contoh syibhul jumlah adalah frasa jar wa majrur (huruf jar dan isim majrur).

* Jumlah ismiyyah juga dapat terdiri dari mubtada dan khabar yang syibhul jumlah.

Contoh jumlah ismiyyah dengan syibhul jumlah:

- أَحْمَدُ فِي المَسْجِدَ = Ahmadu fii al-masjidi = Ahmad ada di masjid.

a. Dalam kalimat ini, Ahmad adalah sebagai mubtada'

b. fil masjidi adalah sebagai khabar.

c. fil masjidi dinamakan frasa (jar wa majrur) atau dinamakan pula syibhul jumlah.

- هُوَ عَلَى المَكْتَبِ = huwa 'alal maktabi = Dia ada di atas meja.

a. Dia disini adalah kata pengganti benda mudzakkar dan tunggal (dhamir).

b. Huwa adalah sebagai mubtada'

c. 'alal maktabi adalah khabar.

d. 'alal maktabi adalah jar wa majrur atau dapat dikatakan syibhul jumlah.

Jumlah ismiyyah dengan mudhaf-mudhaf ilaihi

* Jumlah ismiyyah dapat pula dibentuk oleh mudhaf dan mudhaf ilaihi.

Contoh kalimatnya:

- مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللَّهِ = Muhammadun rasuulullahi = Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah rasul Allah.

a. Muhammad adalah sebagai mubtada'.

b. Rasuulu = mudhaaf.

c. Allahi dalam kalimat ini sebagai mudhaaf ilaihi.

d. Rasuulullahi adalah sebagai khabar.

e. Jadi dalam kalimat ini mudhaf-mudhaf ilaihi adalah sebagai khabar.

- قَلَمُ مُحَمَّدٍ مَكْسُوْرٌ = qalamu Muhammadin maksuurun = Pena milik Muhammad patah.

a. Qalamu dalam kalimat ini adalah sebagai mudhaaf.

b. Muhammadin adalah sebagai mudhaaf ilaihi.

c. Qalamu Muhammadin sebagai satu kesatuan adalah sebagai mubtada'

d. Maksuurun adalah sebagai khabar.

Jumlah ismiyyah dengan na'tun dan man'uut

- المَصْفُوْرُ طَائِرٌ صَغِيْرٌ = al-mashfuuru thaairun shagiirun = burung pipit adalah burung yang kecil.

Pada kalimat ini:

a. Mubtada' adalah al-mashfuuru.

b. Khabar adalah thaairun.

c. Thaairun adalah man'ut (yang disifati).

d. Shagiirun adalah na'tun (kata sifat/sifatnya)


Mubtada' dan khabar harus sama jenisnya

* Jika mubtada' mudzakkar, khabarnya juga harus mudzakkar.

* Jika mubtada' muannats, khabarnya juga harus muannats.

Contoh:

الكِتَابُ جَدِيْدٌ = alkitaabu jadiidun = kitab itu baru.

Pada kalimat ini:

- Mubtada' nya adalah kitaab, dan kitaab adalah mudzakkar.

- Khabarnya adalah jadiid, dan jadiid adalah mudzakkar.

الحَقِيْبَةُ جَدِيْدَةٌ = alhaqiibatu jadiidatun = tas itu baru.

- Mubtada = alhaqiibatu, dan al-haqiibatu adalah muannats.

- khabarnya jadiidatun, dan jadiidatun adalah muannats.

Kesimpulan

* Jumlah ismiyyah terdiri dari mubtada' dan khabar.

* Mubtada dan khabar nya marfu'

* Mubtada nya itu isim ma'rifah, sedangkan khabarnya nakirah.

* Jumlah ismiyyah adalah jumlah (kalimat) yang dimulai dengan isim. 

Jika sudah difahami, tulis 3 contoh jumlah Ismiyyah

MENGENAL HURUF NASHAB DAN HURUF JAZM

Mengenal Huruf Nashab

كيف حالكم جميعا؟

Semoga أنتم semua senantiasa dirahmati kesehatan dan keselamatan oleh Allah SWT. Kini, saatnya bagi أنتم untuk berkenalan dengan huruf nashab atau amil nashab.Huruf Nashab

Apa itu Huruf Nashab?

Amil nashab merupakan huruf yang mengubah fi’il mudhor’i menjadi dibaca nashab atau manshub yakni fathah. Huruf yang dapat menashabkan fi’il mudhori tersebut ada tujuh jumlahnya. Mereka adalah كَيْ,

 لاَمُ كَيْ,

 لاَمُ الجُحُوْدِ 

, حَتَّى

   لَنْ

, إِذَنْ

, أَنْ, . 

Amil nashab akan menashabkan/menjadikan fathah fi’il mudhori yang berada di belakangnya atau yang mengikutinya.

Salah satu tanda sebuah kata kerja dibaca manshub adalah sebelumnya ia memiliki akhiran harakat zhammah lalu berubah menjadi fathah. Meski demikian, tanda ini tidak dapat diaplikasikan pada semua kasus. Pada kasus tertentu, fi’il yang dibaca nashab ini tidak memiliki akhiran fathah, namun huruf nun-nya yang ada pada akhir kata kerja tersebut dihapus.

Amil Nashab أَنْ

Huruf ini berfungsi untuk memisahkan dua fi’il. Jadi, amil nashab أَنْ ini tidak memiliki arti khusus. Penggunaan huruf tersebut dapat dilihat pada contoh ini.

نَحْنُ نُرِيْدُ أَنْ نَرْجِعَ

Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, kalimat tersebut berarti ‘kami ingin pulang.’ Dari kalimat tersebut, Sahabat Muslim dapat melihat bahwa أَنْ terletak di antara dua fi’il, yaitu نُرِيْدُ dan نَرْجِعْ . Di samping itu, Sahabat Muslim dapat melihat bahwa fi’il setelah amil nashab tersebut berakhiran dengan fathah.

Amil Nashab لَنْ

Amil nashab لَنْ ini berarti ‘tidak akan’. Jika sebuah fi’il didahului oleh لَنْ , maka ia akan dibaca nashab. Kata tersebut akan berubah menjadi berakhiran fathah atau akhiran nun-nya dihilangkan. Contoh pengaplikasian huruf tersebut dapat Sahabat Muslim amati pada contoh di bawah ini.

لَنْ يَنْجَحَ الكَسْلاَنُ

Arti dari contoh tersebut adalah ‘tidak akan lulus/berhasil orang yang malas.’ Pada contoh ini, fi’il dibaca manshub dengan ciri khas akhiran fathah-nya.

Amil Nashab إِذَنْ

Arti dari amil nashab إِذَنْ tersebut adalah ‘kalau begitu’ atau juga dapat diartikan sebagai ‘jika demikian’. Di samping itu, amil ini juga berguna untuk menyimpulkan sesuatu yang sebelumnya dibahas. Apabila digunakan dalam membuat kalimat, maka contohnya adalah seperti di bawah ini.

إِذَنْ تَنْجَحَ

Contoh tersebut berarti ‘kalau begitu, pasti kamu lulus.’ Kalimat tersebut kemungkinan besar dikatakan oleh si A ketika mendengar si B mengatakan bahwa si B saat ini sedang belajar giat untuk menghadapi ujian sekolah.

Amil Nashab كَيْ

Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, amil nashab كَيْ ini bermakna ‘supaya’ atau ‘agar’. Dengan kata lain, amil ini juga berfungsi untuk menyatakan sebuah tujuan. Pengaplikasian amil tersebut dapat Sahabat Muslim amati dalam contoh ini:

   أكَلْتُ الخُبْزَ كَيْ لَا أَجِيْعَ,

Kalimat contoh tersebut bermakna ‘aku makan roti agar aku tidak lapar.’

Amil Nashab لاَمُ كَيْ

Amil nashab لاَمُ كَيْ atau lam kay ini bermakna ‘supaya.’ Selain itu, huruf ini juga dapat diartikan menjadi ‘untuk.’ Amil nashab tersebut berguna untuk memberikan alasan. Contoh dari huruf ini adalah:

جِئْتُ لِأتَعَلَّمَ

Arti dari contoh kalimat tersebut adalah ‘aku datang untuk belajar.’ Dari kalimat ini, Sahabat Muslim dapat melihat bahwa amil nashab لِأ mendahului fi’il تَعَلَّم. Fi’il tersebut memiliki akhiran fathah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa huruf لِأ tersebut membuat fi’il dibaca manshub.

Amil Nashab لاَمُ الجُحُوْدِ

Jenis amil nashab ini tidak memiliki arti khusus, seperti juga amil nashab أَنْ. Pada pengaplikasiannya, lam juhud tersebut digunakan untuk menyangkal sesuatu. Di samping itu, penggunaan amil nashab ini biasanya diawali dengan لَمْ يَكُنْ atau مَا كَانَ.

Untuk lebih memahaminya, Sahabat Muslim dapat mengamati contoh di bawah ini.

مَا كَانَ اللهُ لِيُعَذِّبَهُمْ

Arti dari kalimat ini adalah ‘Allah tak akan menyiksa mereka.’ Dari contoh tersebut terlihat bahwa huruf lam didahului oleh مَا كَان. Contoh lain yang dapat Sahabat Muslim amati adalah:

لَمْ يَكُنِ اللهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ

Jika diartikan, maka contoh tersebut bermakna ‘Allah tak akan mengampuni mereka.’ Pada kalimat tersebut amil nashab lam didahului oleh لَمْ يَكُنْ .

Amil Nashab حَتَّى

Jenis amil nashab حَتَّ ini berarti ‘hingga’ atau juga dapat dimaknai ‘sampai.’ Selain membuat fi’il dibaca nashab, amil tersebut juga berfungsi menghubungkan dua klausa. Penggunaan huruf tersebut dapat Sahabat Muslim lihat pada contoh ini.

   لاَ تَتَكَلَّمُوْا حَتَّى تَنْتَهِيَ الْخُطْبَةُ

Arti dari kalimat ini adalah ‘janganlah mengobrol sampai selesai khutbah.’ Dari kalimat tersebut, Sahabat Muslim dapat melihat bahwa fi’il تَنْتَهِيَ dibaca nashab. Selain itu, amil tersebut juga berfungsi menghubungkan dua klausa, yaitu ‘jangan mengobrol’ dan ‘selesai khutbah.’ Selain contoh tersebut, masih banyak contoh lain dari amil nashab ini yang dapat Sahabat Muslim lihat dalam ayat Alquran.


Apakah kini Sahabat Muslim sudah memahami apa yang dimaksud dengan huruf nashab? Semoga dapat membantu Sahabat Muslim semua dalam memahami ilmu nahwu, terutama amil nashab, dengan lebih baik. Sehingga, Sahabat Muslim dapat berkomunikasi dalam bahasa Arab maupun memahami ayat-ayat Alquran dengan lebih baik.

MENGENAL HURUF JAZM

الحُرُوْفُ الجَازِمَةُ = al-huruufu al-jaazimatu = huruf jaazimah

Alhamdulillah, kita telah sampai pada pelajaran huruf jazm.

Catatan bahasa Arab kali ini adalah tentang huruf jazm, yaitu salah satu huruf aamil.

Huruf jazm adalah huruf yang me-majzumkan fi'il mudhari' yakni mejadikan sukun huruf akhir fi'il mudhari'.

Huruf jazm adalah dibawah ini:


- إنْ = in = jika

- لَمْ = lam = tidak

- لَمَّا = lammaa = belum

- لاَمُ الأَمْرِ = lam amr = lam perintah

- لاَمُ النَّهْيِ = laa nahyi = lam larangan


Huruf-huruf di atas letaknya sebelum fi'il mudhari' (فِعْلٌ مُضَارِعٌ ).

Bentuk-bentuk majzum pada fi'il mudhari

1. fi'il mudhari yang huruf akhirnya shahih (المُضَارِعُ الصَّحِيْحُ الأَخِرُ)

Bentuknya adalah huruf akhir menjadi sukun.

Contoh:

- Marfuu' = يَشْرَبُ = yasyrabu

- Majzuum = لَمْ يَشْرَبْ = lam yasyrab

2. Fi'il mudhari yang lima (الأَفْعَالُ الخَمْسَةُ)

Bentuknya adalah = menghilangkan huruf nun yang terakhir.

Contoh =

- Marfuu' = يَذْهَبَانِ = yadzhabaani 

- Majzuum = لَمْ يَذْهَبَا = lam yadzhabaa

3. Fi'il mu'talul akhir waw (huruf akhirnya و )

Contoh =

- Marfuu' = يَدْعُوْ = yad'uu

- Majzum = لَمْ يَدْعُ = lam yad'u

Bentuknya adalah = menghilangkan huruf waw

4. Fi'il mu'talul akhir ya (huruf akhirnya ي)

Contoh

- Marfuu' = يَهْدِيْ = yahdii

- Majzuum = لَمْ يَهْدِ = lam yahdi

Bentuknya adalah menghilangkan huruf ya

5. Fi'il mu'talul akhir alif (huruf akhirnya ا atau ى )

Contoh =

- Marfuu' = يَرْضَى = yardhaa

- Majzuum = لَمْ يَرْضَ = lam yardha

Bentuknya adalah menghilangkan huruf alif

Contoh kalimat menggunakan harf jazm

1. إِنْ تَجْلِسْ أَجْلِسْ = in tajlis ajlis.

Artinya = Jika kamu duduk, saya akan duduk.

Catatan = huruf jazm "in" ini membuat dua fi'il mudhari menjadi majzuum.

2. لَمْ يَضْرِبْنِيْ = lam yadhribnii

Artinya = Dia tidak memukulku.

3. ذَهَبَ الوَلَدُ وَ لَمَّا يَعُدْ = dzahaba al-waladu wa lammaa ya'ud.

Artinya = Anak itu pergi dan belum kembali.

4. لِيَجْلِسْ = liyajlis

Artinya = hendaklah ia duduk.

Catatan = harf jazm "lam" ini adalah sebagai perintah untuk orang ketiga.

5. لاَ تَجْلِسْ = laa tajlis

Artinya = jangan duduk!

Catatan = harf jazm "lam" ini adalah sebagai larangan kepada orang yang diajak bicara (orang kedua).

Jika sudah difahami, sebutkan semua huruf Nashab dan jazm berikut contohnya.

بارك الله فيكم

Monday 22 February 2021

Traveling ke Talaga Bodas Garut

Sahabat Garut ada yang sudah pernah ke Talaga Bodas? Saya baru dua kali nih. Beda dengan zaman dulu waktu saya ke sini. Sekarang agak tertata. Indah sekali. Hanya khas baunya tetap ada. Jangan kaget ya pas masuk sudah mencium aroma-aroma bau belerang. Pokoknya biar gak penasaran coba traveling ke Talaga Bodas di Wanaraja Garut. Dan silahkan informasinya tonton saja dulu di channel YouTube saya berikut check👇

https://youtu.be/ae3_Ri9c3jU


Wednesday 17 February 2021

HADIS KEWAJIBAN DAKWAH BAGI SETIAP MUSLIM

 Sampaikanlah walau satu ayat

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:بَلِّغُوا عَنِّي وَلَوْ آيَةً، وَحَدِّثُوا عَنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَلاَ حَرَجَ، وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ

رواه البخاري

Dari Abdullah ibn Amr: Bahwa Nabi saw bersabda:

Sampaikan dariku sekalipun satu ayat dan ceritakanlah (apa yang kalian dengar) dari Bani Isra'il dan itu tidak apa (dosa). Dan barang siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka bersiap-siaplah menempati tempat duduknya dari api neraka. HR Bukhari

Tuesday 16 February 2021

PERMUSYAWARATAN DALAM MUHAMMADIYAH

Penjelasan tentang berbagai permusyawaratan yang dilakukan oleh Muhammadiyah sebagai berikut:

Muktamar

(1) Muktamar diselenggarakan oleh dan atas tanggungjawab serta dipimpin oleh Pimpinan Pusat.

(2) Ketentuan tentang pelaksanaan, tata-tertib, dan susunan acara Muktamar ditetapkan oleh Pimpinan Pusat.

(3) Undangan dan acara Muktamar dikirim kepada anggota Muktamar selambatlambatnya tiga bulan sebelum Muktamar berlangsung.

(4) Acara Muktamar:

a. Laporan Pimpinan Pusat tentang:

1. Kebijakan Pimpinan.

2. Organisasi.

3. Pelaksanaan keputusan Muktamar dan Tanwir.

4. Keuangan.

b. Program Muhammadiyah

c. Pemilihan Anggota Pimpinan Pusat dan penetapan Ketua Umum

d. Masalah Muhammadiyah yang bersifat umum

e. Usul-usul

(5) Muktamar dihadiri oleh:

a. Anggota Muktamar terdiri atas:

1. Anggota Pimpinan Pusat.

2. Ketua Pimpinan Wilayah atau penggantinya yang sudah disahkan oleh Pimpinan Pusat.

3. Anggota Tanwir wakil Wilayah.

4. Ketua Pimpinan Daerah atau penggantinya yang sudah disahkan oleh Pimpinan Wilayah.

5. Wakil Daerah sekurang-kurangnya tiga orang dan sebanyak-banyaknya tujuh orang, berdasar atas perimbangan jumlah Cabang dalam tiap Daerah, atas dasar keputusan Musyawarah Pimpinan Daerah. Ketentuan perimbangan ditetapkan oleh Pimpinan Pusat.

6. Wakil Pimpinan Organisasi Otonom tingkat Pusat masing-masing tiga orang, diantaranya dua orang wakilnya dalam Tanwir.

b. Peserta Muktamar terdiri atas:

1. Wakil Unsur Pembantu Pimpinan tingkat Pusat masing-masing dua orang.

2. Undangan khusus dari kalangan Muhammadiyah yang ditentukan oleh Pimpinan Pusat.

c. Peninjau Muktamar ialah mereka yang diundang oleh Pimpinan Pusat

(6) Anggota Muktamar berhak menyatakan pendapat, memilih, dan dipilih. Peserta Muktamar berhak menyatakan pendapat. Peninjau Muktamar tidak mempunyai hak menyatakan pendapat, memilih, dan dipilih.

(7) Keputusan Muktamar harus sudah ditanfidzkan oleh Pimpinan Pusat selambatlambatnya dua bulan sesudah Muktamar.

(8) Pertemuan dan atau kegiatan lain yang diselenggarakan bersamaan waktu berlangsungnya Muktamar diatur oleh penyelenggara.

Wednesday 10 February 2021

TWIBBONIZE AKU BANGGA SEKOLAH MUHAMMADIYAH


 *BANGGA SEKOLAH MUHAMMADIYAH*


🔖Untuk mensyiarkan dakwah dan promosi Sekolah Muhammadiyah di DKI Jakarta, Kami mengajak seluruh keluarga besar Muhammadiyah, guru, karyawan, orang tua siswa, para siswa, IPM, Ortom, dan simpatisan Muhammadiyah untuk ikut serta dalam syiar twibbon : 

〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️

*Caranya* : 

• 1. Klik Link di bawah ini.

(https://www.twibbonize.com/ppdbsekolahmu)

• 2. Klik Browser Image Pilih Foto terkece di galeri.

• 3. Lalu Atur Foto Sesuai dengan Latar yang ada.

• 4. Klik Upload Image

• 5. Lalu Crop dan Download Foto Twibbonize 

• 6. Setelah Itu Yuks! kita Posting di Seluruh Media Sosial yang dimiliki untuk syiar Sekolah Muhammadiyah DKI Jakarta

 - Status WA, IG, Facebook, Twitter dll.

===========

#muhammadiyah

#ppdb2021 #sekolahMu #ppdbsekolahmu #sekolahislam

#sekolahunggulan

SURAT NABI MUHAMMAD ﷺ KEPADA RAJA NAJASYI

Rasulullah SAW mengirim surat kepada Raja Najasyi- Habsyah yang bernama Ashhamah bin Al-Abjar. 

Adapun isi surat Rasulullah kepada Raja Najasyi adalah sebagai berikut:

“Bismillahirrahmannirrahim. Dari Muhammad Rasulullah, salam kepada Najasyi, pembesar Habasyah. Salam kepada siapa yang mengikuti petunjuk. Amma ba’du.


Sesungguhnya aku bertauhid kepada yang tiada Tuhan kecuali Dia, Yang Maharaja yang Maha Suci, Yang Maha Pemberi Keselamatan, Yang Maha Pemberi Keamanan, Yang Maha Pelindung. Dan aku bersaksi bahwa Isa bin Maryam (tiupan) roh dari Allah (yang terjadi) dengan kalimat-Nya (yang disampaikannya) kepada Maryam yang perawan, yang baik dan menjaga diri (suci) lalu mengandung (bayi) Isa dari wahyu dan tiupan-Nya sebagaimana menciptakan Adam dengan tangan-Nya.


Aku mengajak engkau kepada Allah yang Esa, tidak mempersekutukan sesuatu bagi-Nya dan taat patuh kepada-Nya dan mengikuti aku dan meyakini (ajaran) yang datang kepadaku.

Sesungguhnya aku utusan Allah. Dan aku mengajak engkau dan tentaramu kepada Allah Yang Maha Perkasa dan Agung. Aku telah menyampaikan dan telah aku nasihatkan; maka terimalah nasihatku. Salam bagi yang mengikuti petunjuk ini.”. [Zaadul Ma’ad 3/61]

Isi suratnya adalah menyerukan sang raja agar memeluk agama Islam. Saat surat tersebut sampai di Istana, sang raja  An-Najasyi mengambil surat itu,  lalu meletakkan ke wajahnya dan turun dari singgasana. Beliau pun masuk Islam melalui Ja’far bin Abi Thalib r.a.

Setelah masuk Islam, sang raja kemudian membalas surat kepada Rasulullah Sallallahu A’laihi Wasallam untuk mengabarkan keislamannya. Raja Najasyi akhirnya meninggal pada bulan rajab tahun ke-9 Hijriyyah. Saat mendengar raja ini meningggal, Rasulullah SAW pun melakukan shalat ghaib untuk sebagai penghormatan terakhir. Nabi juga mengabarkan bahwa Raja Najasyi kelak akan masuk syurga.


STRUKTUR ORGANISASI MUHAMMADIYAH

 


Tuesday 9 February 2021

UJIAN PRAKTEK PERCAKAPAN BAHASA ARAB TINGKAT SMA/SMK

PRAKTIK PERCAKAPAN BAHASA ARAB DI SMA MUHAMMADIYAH 5 JAKARTA UNTUK KELAS 11 SILAHKAN UPLOAD DI SINI

KELAS 11 IPS 2


UJIAN PRAKTIK PERCAKAPAN BAHASA ARAB DI SMA MUHAMMADIYAH 5 JAKARTA UNTUK KELAS 12 SILAHKAN UPLOAD DI SINI

12 IPA

Monday 8 February 2021

PUASA SUNNAH SENIN KAMIS


Hadits dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ

Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.

HR. Tirmidzi

Friday 5 February 2021

KISI-KISI DAN KARTU SOAL PAS GANJIL BAHASA ARAB 2020 TINGKAT SMA/SMK

 INILAH SAYA BERIKAN KISI-KISI DAN KARTU SOAL PAS GANJIL MAPEL BAHASA ARAB UNTUK TINGKAT SMK/SMA SEMOGA BERMANFAAT.

KELAS 10 UNDUH DI SINI

KELAS 11 UNDUH DI SINI

KELAS 12 UNDUH DI SINI

Wednesday 3 February 2021

Ulangan Harian Kemuhammadiyahan kelas 10 Semester Genap 2021

 Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam!

2. Apa yang dimaksud Muhammadiyah sebagai gerakan nasional!

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Muhammadiyah sebagai dakwah Amar Maruf nahi Munkar!

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid!

5. Jelaskan 2 bidang dakwah yang dilaksanakan Muhammadiyah!

Ulangan Harian Al-Qur'an Kelas 10 Semester Genap

 Jawablah pertanyaan berikut dengan lengkap dan tepat!

1. Tulislah kembali QS al-Isra (17):32 beserta terjemah perkaranya!

2. Sebutkan hukuman bagi pezina yang terkandung dalam QS An-Nur (24):2!

3. Sebutkan 5 upaya yang dapat dilakukan oleh pelajar Muhammadiyah dalam rangka menghindari perbuatan yang mendekati perzinahan!

4. Tuliskan kembali hadis tentang larangan berkhalwat kemudian jelaskan isi hadis tersebut!

5. Sebutkan 5 hikmah dilarangnya perzinaan dalam Islam!

Tuesday 2 February 2021

Hiwar (Percakapan) Bahasa Arab Bab 5 Tingkat SMA SMK

Hiwar (Percakapan) Bahasa Arab Bab 5 Tingkat SMA SMK berupa video YouTube khusus kelas 10.

Percakapan Kelas 10

Contoh percakapan untuk laki-laki klik ini👇

Contoh percakapan untuk perempuan klik ini👇

SILAHKAN UPLOAD/MASUKAN HASIL VIDEO PERCAKAPAN KELAS 10 KLIK DI SINI:

Percakapan Kelas 11


SILAHKAN UPLOAD/MASUKAN HASIL VIDEO PERCAKAPAN KELAS 11 KLIK DI SINI:


Percakapan Kelas 12






SILAHKAN UPLOAD/MASUKAN HASIL VIDEO PERCAKAPAN KELAS 12 KLIK DI SINI:


Monday 1 February 2021

SHALAT DHUHA, TILAWAH DAN SETORAN HAFALAN JUZ 30 SMK MUHAMMADIYAH 1 JAKARTA

 

السلام عليكم ورحمةالله وبركاته

 *الحمد لله رب العالمين

Segala Puji bagi Allah Rabb Semesta Alam, di pagi ini  kita masih diberi kehidupan oleh Allah Ta'ala untuk:

Menerima nikmat

📚 Menambah ilmu

💰 Menambah bekal

♻️ Terus amal kontinyu

📈 Meningkatkan amal

📉 Mengurangi Dosa-dosa

Semoga Allah senantiasa mencurahkan kasih sayang Nya... kepada kita, orang tua  dan guru guru kita semua dan seluruh kaum muslimin.. 

Sebelum memulai aktifitas baiknya kita meminta keberkahan Ilmu,  Rizqi dan Amalan kita semua. Sebagaimana yang diajarkan Rosulullah SAW:

*اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً*

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima."

Anak-anakku sekalian mari kita semangat belajar Al-Quran, Shalat Dhuha dan menghafal Al-Quran dari yang terkecil. Yaitu juz 30. Pada bulan ini kita harus mempunyai target hafalan. Dan ini wajib bagi semua siswa. Bagi yang belum bisa baca Al-Qur'an silahkan baca iqra seperti yang ada pada video YouTube berikut https://youtu.be/_6Kxv4f19LI . Cukup baca 3 baris saja dalam 1 halaman lalu upload. 

Kelas10 Semester 1 dari surat Annas sampai Al-Fil

Untuk Semester 2 dari surat Az-Zalzalah sampai Al-Humazah

10 TITL     UPLOAD DI SINI

10 TKR A   UPLOAD DI SINI

10 TKR B     KLIK

10 TKR C (TUNAS)    KLIK

10 TKJ A (MIKROTIK)    KLIK

10 TKJ B (MIKROTIK)   KLIK

10 TKJ C (AXIOO)  KLIK

Kelas 11 Semester  Ganjil dari surat At-Tin sampai Al-Bayyinah

Semester Genap dari Surat Al-Lail sampai Ad-Dhuha

11 TITL A   KLIK

11 TITL B  UPLOAD

11 TKR A   UPLOAD HERE

11 TKR B    UPLOAD HERE

11 TKR C    UPLOAD HERE

11 TKJ A     KLIK

11 TKJ B    KLIK

11 TKJ C     KLIK


Kelas 12 Semester Ganjil dari surat Al-Balad sampai Asy-Syams

Semester Genap dari Surat Al-A'la sampai Al-Fajr

12 TITL    KLIK

12 TKR A   KLIK

12 TKR B   KLIK

12 TKR C   KLIK

12 TKJ A     KLIK

12 TKJ B    KLIK

12 TKJ C (AXIOO)   KLIK


SELAMAT MENGHAFAL ALQURAN

 بارك الله فيكم