Wednesday, 3 March 2021

MEMAHAMI MAKNA LARANGAN PERGAULAN BEBAS DAN ZINA

Memahami Makna Larangan Pergaulan Bebas dan Zina

Pergaualan bebas dimaksudkan sebagai pergaulan yang tidak dianjurkan oleh Agama Islam, yaitu pergaulan yang tanpa dibatasi oleh norma-norma Agama dan norma masyarakat atau susila, Salah satu yang dikategorikan sebagai pergaulan bebas dengan berbagai dampak negatifnya adalah zina. Pada bab ini kita fokuskan kepada hal-hal yang berkaitan dengan perbuatan zina.

a. Pengertian dan Hukum Zina

Zina secara bahasa berasal dari kata zana-yazni yang artinya hubungan persetubuhan antara perempuan dengan laki-laki yang sudah mukallaf (baligh) tanpa akad nikah yang sah. Jadi, zina adalahmelakukan hubungan seksual di luar tali pernikahan yang sah menurut syari'at Islam.

Zina sendiri terbagi menjadi dua bagian, yaitu pertama; zina muhshan, yaitu pezina sudah baligh, berakal, merdeka, sudah pernah menikah. Kedua; zina ghairu muhshan yaitu pezina yang masih lajang, belum pernah menikah.

"Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian mampu ba'ah maka menikahlah karena hal itu dapat menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan, barang siapa yang tidak mampu, hendaklah berpuasa karena hal ini dapat menekan hawa nafsunya". (H. R. Ahmad)


b. Hukuman bagi Pezina

Menurut hukum Islam, pelaku perzinaan dikenai hukuman sesuai dengan kondisi pelakunya sesuai dengan syari'at Islam.

Hukuman pelaku zina adalah sebagai berikut:

1) Bagi pezina ghairu muhshan hukumannya adalah didera sebanyak seratus kali dan diasingkan dari negerinya selama satu tahun.

2) Bagi pezina muhshan hukumannya adalah di rajam dengan batu hingga meninggal dunia. Tempat dijatuhkannya hukuman rajam adalah tempat yang dilalui banyak orang.

c. Syarat Penegakan Hukum bagi Pezina

Menegakkan hukum bagi pezina harus ditegakkan sesuai dengan perintah Allah. Dalam amenegakkan hukum tersebut harus memiliki beberapa syarat bagi pelaku sampai akhirnya hukuman itu dilaksanakan. Adapun syarat dijatuhinya hukuman bagi pezina adalah sebagai berikut

1) Pelakunya adalah orang muslim yang berakal, baligh, dan melakukannya tanpa paksaan

2) Perzinaan yang benar-benar terbukti:

a. Pelaku yang mengakui perzinaannya dalam kondisi normal

b. Kesaksian empat orang saksi yang adil bahwa mereka melihat pelaku melakukan proses perzinaan itu.

c. Terlihatnya kehamilan pada seorang wanita dan ketika ditanya tentang sebab kehamilannya, ia tidak mampu mendatangkan bukti yang dapat menggugurkan hukuman darinya, misalnya ia hamil karena diperkosa bisa mendatangkan keragu-raguan (syubhat) maka hukuman tidak dijatuhkan kepadanya.

3) Pelaku tidak menarik kembali pengakuannya


d. Hikmah Larangan Perzinaan dalam Islam

Secara garis besar, kekejian atau zina buruk menurut syariat dan akal sehat. Perzinaan merupakan cara untuk menghancurkan umat dan bangsa dengan menyebarkan penyimpangan, menghancurkan sulaman kehormatan dan akhlak. Perzinaan sendiri diharamkan dalam semua agama, dalam al-Qur'an zina sendiri digolongkan pada hal yang haram dan menjikkan bahkan dikategorikan sebagai perbuatan syirik dan pelaku perzinaan sebagai orang yang musyrik. Oleh karena itu Allah bermaksud untuk menjaga manusia agar tidak terjerumus ke dalam perzinaan, adapun beberapa hikmah dilarangnya perzinaan adalah sebagai berikut

1) Menjaga Kehormatan Perempuan

Hikmah pertama dari larangan perbuatan zina adalah untuk menjaga kehormatan seorang wanita supaya tidak menjadi barang yang diperjualbelikan. Hal tersebut dikarenakan Islam adalah agama yang sangat memuliakanmanusia, baik yang berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan.

2) Mencegah pencampuran nasab

3) Mencegah banyaknya anak yang terlantar

4) Menjaga keutuhan dan ketentraman dalam rumah tangga

5) Sesuai dengan fitrah manusia

6) Mencegah penyebaran kejahatan

7) Mencegah penyebaran penyakit menular



ORGANISASI OTONOM MUHAMMADIYAH

B. Organisasi Otonom Muhammadiyah

Dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah pasal 21 dijelaskan bahwa organisasi otonom (ortom) adalah satuan organisasi di bawah persyarikatan Muhammadiyah yang memiliki wewenang mengatur rumah tangganya sendiri, dengan bimbingan dan pembinaan oleh Pimpinan Muhammadiyah. Tugas pokok ortom Muhammadiyah, sebagaimana diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah pasal 20, adalah membina warga Muhammadiyah dan kelompok masyarakat tertentu sesuai bidang kegiatan yang diadakannya dalam rangka mencapai maksud dan tujuan Muhammadiyah.

Secara kelembagaan, Muhammadiyah memiliki tujuh ortom. Dari tujuh ortom yang ada, dikelompokkan menjadi dua kategori yakni ortom khusus dan umum. Ortom khusus adalah ortom seluruh anggotanya sudah menjadi anggota Muhammadiyah. Ortom khusus diberi kewenangan untuk menyelenggarakan amal usaha yang ditetapkan oleh Pimpinan Muhammadiyah dalam koordinasi Unsur Pembantu Pimpinan yang membidanginya. Ortom khusus yang dimaksud adalah Aisyiyah.

Sedangkan, ortom umum adalah ortom yang anggotanya belum seluruhnya menjadi anggota Muhammadiyah. Ortom umum yaitu Pandu Hizbul Wathan, Nasyiatul 'Aisyiah (Nasyiah), Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan Tapak Suci Putera Muhammadiyah.


1. Aisyiyah

Aisyiyah dahulunya bernama Sopo Tresno

Aisyiyah berdiri secara Resmi 27 Rajab 1335 H/19 Mei 1917 M.

Aisyiyah berdiri terdorong oleh pemahaman terhadap

an Nal/16):97 di bawah ini

"Barang siapa yang mengeriakan amal saleh, baik laki-laki perempuan dalam keadaan beriman maka sesungguhnya akan kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan"

2. Nasyiatul "Aisyiyah (Nasyiah)

Nasyiah berdiri terdorong oleh Q.s. al-Hujurat/(49) 15 di bawah ini

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya,kemudian mereka ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar".

Nasyiatul 'Aisyiyah (Nasyiah) didirikan pada 28

Dzulhijjah 1349 H/16 Mei 1931 M.

Tujuan organisasi ini adalah membentuk pribadi Putri Islam dalam rangka ikut menegakkan dan menjunjung tinggi ajaran agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Semboyan Nasyiah adalah "al-Birru manittaqa"

yang artinya berbuat kebaikan dan ketakwaan.

Lambang: 12 butir padi melambangkan 12 langkah Muhammadiyah, 2 buah daun segar dan 2 buah daun layu melambangkan sebelum patah telah tumbuh, pita melambangkan keceriaan dan keoptimisan, sedangkan simpul tali melambangkan persatuan.

3. Pemuda Muhammadiyah

4. Hizbul Wathan

5. Ikatan Pelajar Muhammadiyah

6. Tapak Suci Putra Muhammadiyah

7. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah


Tuesday, 2 March 2021

LATIHAN MENTERJEMAHKAN KALIMAT YANG MENGANDUNG UNSUR FIIL MAZIID

Pada latihan kali ini adalah antum diminta untuk menterjemahkan kalimat yang mengandung fi'il mazid. Tujuannya agar semakin memahami perbedaan fi'il mujarrad dan fi'il maziid. Silahkan perhatikan kalimatnya:

١. أَكْرَمَ أُسْتَاذٌ

٢. قَطَّعَ خَالِدٌ الْقِرْطَاسَ

٣. سَاعَدَ أَحْمَدُ عُثْمَانَ

٤. تُسَاعِدُ عَزِيْزَةُ لَطِيْفَةَ

٥. كَسَّرْتُ الصَّحْنَ فَانْكَسَرَ

٦. جَمَعْتُ التَّلَامِيْذَ فَاجْتَمَعَ

٧. اِحْمَرَّتْ الْوَرْدَةُ

٨. تَعَارَفَ التَّلَامِيْذُ

٩. تَشَجَّعَ عُمَرُ

١٠. أَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ

Selamat mengerjakan tugas-tugas.

بارك الله فيكم

MEMBACA WACANA BAHASA ARAB KELAS 10 (فِي الْمَطَارِ) SEMESTER GENAP

SILAHKAN DIBACA BAIK-BAIK DENGAN MENDALAMI BACAAN. KEMUDIAN COCOKKAN ARTINYA DI BAWAH:

فِي الْمَطَارِ

بَكْرٌ تِلْمِيذٌ فِي اَلْمَدْرَسَةِ اَلثَّانَوِيَّةِ لِلْمُحَمَّدِيَّةِ بِيُوجْيَاكَرْتَا . هُوَ مِنْ سُورَابَايَا . بَكْرٌ ذَاهِبٌ إِلَى مَطَارِ جُونْدَا لِلْعَوْدَةِ إِلَى يُوجْيَاكَارْتَا بَعْد عُطْلَةٍ . ثَلَاثَةُ ضُبَّاطٍ قَائِمُوْنَ أَمَامَ اَلْمَدْخَلِ لِفَحْصِ جَوَازِ السَّفَرِ وَالتَّذْكِرَةِ . بَكْرٌ جَالِسٌ فِي صَالَةِ الِانْتِظَارِ لِلْمُسَافِرِينَ. خَمْسُ طَائِرَاتٍ مُتَوَقِّفُوْنَ أَمَامَهُ وَسِتَّةُ طَيَّارٍ خَارِجُوْنَ مِنْهَا.

 بَكْرٌ مُسَافِرٌ إِلَى يُوجْيَاكَارْتَا بِالطَّائِرَةِ جَارُودَا . اَلرِّحْلَةُ مِنْ سُورَابَايَا إِلَى يُوجْيَاكَرْتَا خَمْسٌ وَأَرْبَعُونَ دَقِيقَةً . يُوجْيَاكَارْتَا مَدِينَةٌ حَدِيثَةٌ ، فِيهَا مَطَارُ أَدِى سُوجِبْطَا اَلدَّوْلِيَّ. فِي اَلْمَطَارِ أَجْهِزَةٌ حَدِيثَةٌ . مِنْهَا صَالَتَانِ اِثْنَتَانِ لِحُضُور اَلْمُسَافِرِينَ . إِحْدَى اَلصَّالَتَيْنِ مُخَصَّصَةٌ لِحُضُورِ رُكَّابِ اَلْإِنْدُونِيسِيَّةِ، وَالثَّانِيَةُ لِرُكَّابِ اَلْأَجْنَبِيَّةِ.

Terjemahnya:

Di Bandara

Bakar murid sekolah Menengah Atas Muhammadiyah Yogyakarta.  dia dari Surabaya.  Bakr pergi ke Bandara Juanda untuk kembali ke Yogyakarta setelah liburan.  Tiga petugas berdiri di depan pintu masuk untuk memeriksa paspor dan tiketnya.  Bakar duduk di ruang tunggu wisatawan.  Lima pesawat diparkir di depannya dan enam pilot keluar.

Bakar seorang bepergian ke Yogyakarta dengan pesawat Garuda.  Penerbangan dari Surabaya ke Jogjakarta empat puluh lima menit.  Yogyakarta adalah kota modern yang memiliki Bandara Internasional Adi Sujipto.  Bandara memiliki peralatan modern. Termasuk dua aula untuk kedatangan wisatawan.  Salah satu dari dua aula khusus untuk kedatangan penumpang orang Indonesia, dan yang kedua untuk penumpang Asing.

Tugas kalian setelah membaca baik-baik adalah hanya menterjemahkan ke bahasa Arab 1 kalimat di bawah ini👇:

(Saya membaca wacana tentang bandara dengan sesungguhnya)

Wednesday, 24 February 2021

TATA CARA WUDHU DAN SHALAT SESUAI TARJIH MUHAMMADIYAH

 TATA CARA WUDHU

Dari hadits ini dan hadits lainnya, kita dapat meringkas tata cara wudhu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai berikut.

1. Berniat –dalam hati- untuk menghilangkan hadats.

2 . Membaca basmalah: ‘bismillah’.

3.  Membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali.

4. Mengambil air dengan tangan kanan, lalu dimasukkan dalam mulut (berkumur-kumur atau madmadho) dan dimasukkan dalam hidung (istinsyaq) sekaligus –melalui satu cidukan-. Kemudian air tersebut dikeluarkan (istintsar) dengan tangan kiri. Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali.

5. Membasuh seluruh wajah sebanyak tiga kali dan menyela-nyela jenggot (jika ada).

6. Membasuh tangan –kanan kemudian kiri- hingga siku dan sambil menyela-nyela jari-jemari.

7. Membasuh kepala 1 kali dan termasuk di dalamnya telinga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kedua telinga termasuk bagian dari kepala” (HR Ibnu Majah, disahihkan oleh Al Albani). Tatacara membasuh kepala ini adalah sebagai berikut, kedua telapak tangan dibasahi dengan air. Kemudian kepala bagian depan dibasahi lalu menarik tangan hingga kepala bagian belakang, kemudian menarik tangan kembali hingga kepala bagian depan. Setelah itu langsung dilanjutkan dengan memasukkan jari telunjuk ke lubang telinga, sedangkan ibu jari menggosok telinga bagian luar.

8. Membasuh kaki 3 kali hingga ke mata kaki dengan mendahulukan kaki kanan sambil membersihkan sela-sela jemari kaki.

9. Membaca doa setelah wudhu (syahadat saja) : أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللهِ


PRAKTEK DAN BACAAN SHALAT

Bacaan Shalat Menurut Majelis Tarjih Muhammadiyah 

Do’a Iftitah

اَللّهُمَّ باَعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَاياَيَ كَمَا باَعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ

اَللّهُمَّ نَقِّنِى مِنْ خَطَاياَيَ كَماَ يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ

اَللّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَاياَيَ باِلْماَءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ.

Allaahumma baa’id bainii wabaina khotoo yaa ya kamaa baa ‘adta bainal masyriqi wal maghrib.

Allaahumma naqqinii min khotoo yaa ya kamaa yunaqqots tsaubul abyadhuu minaddanas.

Allaahummaghsilnii min khotoo yaa ya bil maa i wats tsalji walbarod.


Artinya : “Ya Allah, jauhkanlah antara diriku dan di antara kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat.

Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana dibersihkannya kain putih dari kotoran.

Ya Allah, cucilah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan embun.”


Bacaan Shalat Menurut Majelis Tarjih Muhammadiyah

Bacaan Ruku’/Sujud


سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ رَبَّناَ وَبِحَمْدِكَ اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى

Subhaanaka allaahuma robbanaa wabihamdika allaahumaghfirlii.

Artinya: “Segala puji bagi-Mu, Ya Allah Tuhan kami, dan dengan memuji-Mu yan Allah ampunilah aku”.


Bacaan Shalat Menurut Majelis Tarjih Muhammadiyah

Do’a I’tidal

رَبَّنَا وَلَكَ اْلحَمْدُ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ

Robbanaa walakalhamdu hamdan katsiiran thayyiban mubaarokan fiihi.

Artinya : “Ya Tuhan kami, (hanya) untukMu lah (segala) pujian yang banyak, baik, dan diberkahi padanya ”.

Bacaan Shalat Menurut Majelis Tarjih Muhammadiyah

Do’a Duduk Diantara Dua Sujud

اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى وَارْحَمْنِى وَاجْبُرْنِى وَاهْدِنِى وَارْزُقْنِى

Allaahummaghfirlii warhamnii wajburnii wahdinii warzuqnii.

Artinya : “Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, tunjukilah aku, dan berilah rizki untukku”.

Bacaan Shalat Menurut Majelis Tarjih Muhammadiyah

Do’a Tasyahud

اَلتَّحِيَّاتُ لِلّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّباَتُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهاَ النَّبِيُّ

وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْناَ وَعَلَى عِباَدِاللهِ الصَّالِحِيْنَ.

أَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

Attahiyyaatu lillaahi washsholawaatu waththoyyibaat. Assalaamu ‘alaika ayyuhannabiyyu warohmatullaahi wabarokaatuh. Assalaamu’alainaa wa’ala ‘ibaadillaahi shshoolihiin. Asyhadu anlaa ilaaha illallaah wa asyhadu annamuhammadan ‘abduhu warosuuluh.

Artinya : “Segala kehormatan, kebahagiaan dan kebagusan adalah kepunyaan Allah, Semoga keselamatan bagi Engkau, ya Nabi Muhammad, beserta rahmat dan kebahagiaan Allah. Mudah-mudahan keselamatan juga bagi kita sekalian dan hamba-hamba Allah yang baik-baik. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba Allah dan utusan-Nya”.

Bacaan Shalat Menurut Majelis Tarjih Muhammadiyah

Do’a Shalawat Kepada Nabi

اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَالِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَالِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَالِ إِبْرَاهِيْمَ. إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa’alaa aali Muhammad. Kamaa shollaita ‘alaa ibroohiim wa aali ibroohiim. Wabaarik ‘alaa Muhammad wa aali Muhammad. Kamaa baarokta ‘alaa ibroohiim wa aali ibroohiim. Innaka hamiidummajiid.

Artinya : “Ya Allah, limpahkanlah kemurahan-Mu kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Kau telah limpahkan kepada Ibrahim dan keluarganya, berkahilah Muhammad dan keluarganya sebagaimana Kau telah berkahi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau yang Maha Terpuji dan Maha Mulia”.

Bacaan Shalat Menurut Majelis Tarjih Muhammadiyah

Do’a Sesudah Tasyahud Akhir

اَللّهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ, وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ, وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْياَ وَالْمَمَاتِ, وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

Allaahumma innii a’uudzubika min ‘adzaabi jahannam. Wamin ‘adzaabil qobri. Wamin fitnatil mahyaa walmamaati. Wamin syarri fitnatil masiihiddadjaal.

Artinya : “Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari siksa jahannam dan siksa kubur, begitu juga dari fitnah hidup dan mati, serta dari jahatnya fitnah dajjal (pengembara yang dusta)”.

Bacaan Shalat Menurut Majelis Tarjih Muhammadiyah

Salam

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Assalaamua’alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh.

Artinya : “ Berbahagialah kamu sekalian dengan rahmat dan berkah Allah”.


BACAAN SHALAT JENAZAH

Pertama adalah Niat

Bagi Muhammadiyah, Niat tidak dilafadskan seperti mengucapkan Usalli Sunnatal dan seterusnya. Sebab menurutnya dengan dalil kuat yang dimiliki, hal itu adalah lafads. Sementara Niat adalah terbetik dalam hati. Sehingga ketika seseorang yang ada dilokasi jenazah kemudian mengambil Air Wudhu untuk ikut mensholati, maka itu sama dengan telah berniat.

Selanjutnya Berdiri dan Takbir

Allahu Akbar

Berikutnya Bacaan Setelah Takbir

Setelah takbir pertama selanjutnya melafadskan Al-Fatihah dengan suara pelan dan dilanjutkan dengan sholawat kepada Nabi Besar Muhammad SAW.

Adapun Sholawat tersebut adalah:

اَلّٰلهُمَّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلى اِبْرَاهِيْمَ وَآلِ اِبْرَاهِيْمَ, وَبَارِكْ عَلى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلى اِبْرَاهِيْمَ وَآلِ اِبْرَاهِيْمَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Allāhumma Salli ‘Alā Muhammad – Wa ‘Alā Āli Muhammad –  Kamā Sallaita ‘Alā Ibrāhīm – Wa Āli Ibrāhīm – Wa Bārik ‘Alā Muhammad Wa Āli Muhammad – Kamā Bārakta ‘Alā Ibrāhīm – Wa Āli Ibrāhīm – Innaka Hamīdum Majīd

Yang Artinya:

“Ya Allah (YA Tuhan Kami), limpahkanlah kemurahanMu kepada Nabi Muhammad SAW Beserta keluargany. Sebagaimana telah Engkau limpahkan (kemurahanmu) kepada Nabi Ibrahim beserta keluarganya. Berkahilah Nabi Muhammad SAW dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberkahi Nabi Ibrahim bersama keluarganya. Sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha Terpuji dan Maha Mulia”.

Selanjutnya Takbir Kedua

Adapun Bacaan setelah takbir kedua adalah

Bacaan Ini untuk mendoakan Sang Jenazah

اَلّٰلهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَ ثَّلْجٍ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَ قِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِوَعَذَابَ النَّارِ

Allāhummagfirlahu warhamhu wa‘ā fihi wa‘fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wa wasi‘ mudkhalahu wagsilhu bimāin was saljin wabaradin wa naqqihi minalkhatāyā kamā yunaqqas saubul abyadu minad danasi wa abdilhu dāran khairan min dārihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi wa qihi fitnatal qabri wa ‘adżābannār.

“Ya Allah! Berilah ampunan baginya serta rahmatilah dia. Selamatkanlah serta ampunilah ia. Berilah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya (Dialam barzakh), mandikanlah ia dengan air, es dan salju. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya semula, isteri yang lebih baik dari isterinya semula. Masukkanlah ia ke dalam surga, lindungilah dari adzab kubur dan adzab neraka.”


Selanjutnya Takbir Ketiga

Adapun takbir ketiga dengan membaca doa dibawah ini

اَلّٰلهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا وَصَغِيْرِنَا وَ كَبِيْرِنَا وَذَ كَرِنَا وَأُنْثَانَا وَشَاهِدِنَا غَائِبِنَا اَلّٰلهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى الْإِسْلَامِ وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى الْإِ يْمَانِ اَلّٰلهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا تُضِلَّنَا بَعْدَهُ

Allāhummagfir lihayyinā wamayyintinā wasagīrinā wakabīrinā wa żakarinā wa unsānā wa syāhidinā wagā-ibinā. Allāhumma man ahyaitahu minna fa ahyihi ‘alal islāmi waman tawaffaitahu minna fa tawaffahu ‘alal īmāni. Allāhumma lātahrimnā ajrahu walā tudillanā ba‘dahu.

“Ya Allah ampunilah kami, baik yang masih hidup maupun yang telah mati, yang kecil maupun yang besar, laki-laki maupun perempuan, yang tampak maupun yang tidak tempak, Ya Allah siapa yang Engkau hidupkan dari kami maka hidupkanlah dia di atas Islam. Dan siapa yang engkau wafatkan maka wafatkanlah dia di atas Iman. Ya Allah janganlah Engkau halangi kami akan pahalanya dan janganlah Engkau sesatkan kami sepeninggalnya.”

Diatas itu adalah doa untuk jenazah dewasa. Akan tetapi jika jenazah anak-anak maka berikut tambahan doanya. Dibaca pada takbir ketiga

اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ لَنَا سَلَفًا وَ فَرَطًا وَأَجْرًا

Allāhummaj ‘Alhu Lanā Salafan Wa Faratan Wa Ajran

“Ya Allah jadikanlah dia tabungan, pendahulu dan pahala untuk kami”


Selanjutnya memasuki bacaan takbir keempat

اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تُضِلَّـنَا بَعْدَهُ.

Setelah takbir ke empat membaca salam.

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Assalāmu’alaikum Warahmatullāhi Wa Barakātuh

Demikian Bacaan Sholat Jenazah oleh Muhammadiyah yang bersumber pada Keputusan Tarjih Muhammadiyah.

Tuesday, 23 February 2021

UNSUR PEMBANTU PIMPINAN MUHAMMADIYAH

 A. Unsur Pembantu Pimpinan Muhammadiyah

Di lingkungan Muhammadiyah, Majelis dan Lembaga disebut unsur pembantu pimpinan Muhammadiyah. Meski disebut sebagai unsur pembantu pimpinan, namun keduanya tetap memiliki peran dan tugas yang berbeda-beda. Oleh karena itu, agar tidak terjadi perbedaan persepsi, berikut ini akan disajikan pengertian keduanya sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah.

1. Majelis

Majelis-Majelis di lingkungan Muhammadiyah

a. Majelis Tarjih dan Tajdid

b. Majelis Tabligh

c. Majelis Pendidikan Tinggi

d. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah

e. Majelis Pendidikan Kader

f. Majelis Pelayanan Kesehatan Umum

g. Majelis Pelayanan Sosial

h. Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan

i. Majelis Wakaf dan Kehartabendaan

j. Majelis Pemberdayaan Masyarakat

k. Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia

l. Majelis Lingkungan Hidup

m. Majelis Pustaka dan Informasi

Dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah pasal 20 disebutkan bahwa Majelis merupakan unsur Pembantu Pimpinan yang menjalankan sebagian tugas pokok Muhammadiyah. Tugas Majelis, sebagaimana disebutkan dalam Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah pasal 19, adalah menyelenggarakan amal usaha program dan kegiatan pokok di bidang tertentu. Majelis dibentuk oleh Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang sesuai kebutuhan.

Setelah diketahui nama-nama Majelis di lingkungan Muhammadiyah, lantas pertanyaan yang patut diajukan adalah, apa fungsi dan tugas dari semua Majelis tersebut? Berikut akan dijelaskan secara ringkas tentang fungsi dan di antara tugas-tugas pokok Majelis yang ada di Muhammadiyah.

a. Majelis Tarjih dan Tajdid, di antara tugasnya adalah mempergiat dan memperdalam penyelidikan ilmu agama Islam untuk mendapatkan kemurnian dan kebenarannya yang selanjutnya dijadikan pedoman dan tuntunan bagi pemimpin maupun anggota Muhammadiyah.

b. Majelis Tabligh, di antara tugasnya adalah mempergiat dan menggembirakan dakwah Islam, memperteguh iman, menggembirakan dan memperkuat ibadah serta mempertinggi akhlak mulia.

c. Majelis Pendidikan Tinggi, di antara tugasnya adalah membina Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) serta memperluas lImu Pengetahuan, Teknologi dan penelitian.

d. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah, di antara tugasnya adalah memajukan dan memperbarui pendidikan, pengajaran dan kebudayaan serta memperluas ilmu pengetahuan menurut tuntunan Islam untuk tingkat sekolah/madrasah Muhammadiyah.

e. Majelis Pendidikan Kader, di antara tugasnya adalah membangun kekuatan dan kualitas para pelaku gerakan serta peran dan ideologi gerakan Muhammadiyah dengan mengoptimalkan sistem kaderisasi yang menyeluruh dan berorientasi ke masa depan.

f. Majelis Pelayanan Kesehatan Umum, di antara tugasnya adalah mengembangkan fungsi pelayanan kesenatan dan kesejahteraan yang unggul dan berbasis Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO) sehingga mampu meningkatkan kualitas dan kemajuan hidup masyarakat khususnya kaum dhuafa sebagai wujud aktualisasi dakwah Muhammadiyah.

g. Majelis Pelayanan Sosial, di antara tugasnya adalah gerakkan dan menghidup-suburkan amal dan tolong menolong dalam kebijakan dan takwa. Mengembangkan dan memperluas kekuatan basis gerakan Muhammadiya sehingga menjadi tenda besar bagi pelayanan dan yang terletak pada pusat "Penolong Kesengsaraan Oemoem" sehingga menjadi tanda besar bagi pelayanan dan keberpihakan sosial Muhammadiyah secara terpadu dan lebih luas.

h. Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan, di antara tugasnya adalah membinmbing ke arah perbaikan kehidupan dan penghidupan yang sesuai dengan ajaran Islam.

i. Majelis Wakaf dan Kehartabendaan, di antara tugasnya adalah mendirikan, menggembirakan dan memelihara tempat ibadah dan wakaf serta mengurusi masalah tanah dan hak milik Muhammadiyah sebagai barang amanat yang harus digunakan sebagaimana mestinya.

j. Majelis Pemberdayaan Masyarakat, di antara tugasnya adalah memberdayakan para petani dan buruh warga dan simpatisan Muhammadiyah untuk meningkatkan kualitas kehidupannya dalam rangka meningkatkan iman dan takwa kepada Allah سبحانه وتعالى

k. Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia, di antara tugasnya adalah mengembangkan kesadaran dan advokasi di lingkungan Persyarikatan atas persoalan-persoalan hukum dan hak asasi manusia yang dihadapi masyarakat sebagai wujud dakwah amar ma'ruf nahi munkar.

l. Majelis Lingkungan Hidup, di antara tugasnya adalah terlibat aktif dalam memperhatikan kehidupan lingkungan masyarakat dan membimbing agar menuju ke arah terwujudnya negara yang adil dan makmur yang selalu ada di bawah ridha Allah ﷻ

m. Majelis Pustaka dan Informasi, di antara tugasnya adalah membangun kemampuan dan keluasan jaringan kekuatan informasi serta pustaka Muhammadiyah sebagai organisasi Islam modern di tengah era kehidupan masyarakat informasi.

Sumber: Buku Pendidikan Kemuhammadiyahan SMA/SMK Muhammadiyah (Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah)


PENGERTIAN DAN STRATEGI DAKWAH RASULULLAH

1. Pengertian dan strategi berdakwah Rasulullah

a. Pengertian dan tujuan dakwah

Ditinjau dari segi bahasa, dakwah berasal dari دَعَا ـ يَدْعُوْ yang berarti: memanggil, menyeru, atau mengajak. Sedangkan menurut istilah, dakwah berarti setiap usaha atau aktifitas maupun tulisan dan lainnya yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan mentaati Allah, sesuai dengan garis-garis akidah, syariat, dana khlak Islamiyah.

Dakwah itu sendiri merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang dilakukan dengan berbagai cara, baik secarai individumaupun kelompok. Aktifitas dakwah tidak melulu berupa ceramah keagamaan akan tetapi bisa dengan perbuatan yang baik sesuai dengan syariat Islam, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah kepada kita.

Setiap aktifitas atau usaha untuk mengajak manusia beriman dan mentaati Allah hendaknya bertujuan untuk mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia dan di akhirat yang diridhai oleh Allah

b. Prinsip dan metode dakwah Rasulullah

Tugas pertama dan utama Rasulullah adalah menyeru kepada Allah, bahkan semua ajarannya adalah penjelasan uraian tentang dakwah. Rasulullah sebagai pembawa kabar gembira, pemberi peringatan, menjadi saksi, sebagai cahaya dan untuk menjadi penyeru kepada agama Allah tentu dengan izin-Nya.

Sebagai seseorang yang diberi tugas oleh Allah sebagai penyeru kepada Agama-Nya, Rasulullah memiliki prinsip dan metode dalam berdakwah yaitu:

1) Lemah lembut

Dakwah yang merupakan tindakan persuasif untuk mengajak seseorang kepada kebaikan dan kebenaran, oleh karena itu diperlukan berbagai upaya untuk mengarahkan seseorang agar mau bertindak dalam kerangka kebenaran dan kebaikan. Upaya ini didasarkan kepada sikap lemah lembut, lembut hati dan lembut budi. Rasulullah adalah pribadi yang lembut hati dan lembut budi.

Rasulullah sebagai pendakwah nomer satu telah memberikan contoh bagaimana seharusnya berdakwah. Jalan yang ditempuh Rasulullah adalah jalan kelemahlembutan dan bukan kekerasan. Dengan kelembutan hati dan budi inilah kemudian Rasulullah menuai keberhasilan dan kesuksesan besar dalam berdakwah

2) Pemaaf

Pemaaf adalah sikap lapang dada dan membuka hati untuk menerima kekurangan dan kesalahan orang lain. Pemaaf juga merupakan sikap mengerti dan memahami akan hal-hal yang terjadi pada orang lain karena kesalahannya. Karena lapang dada, membuka hati, mengerti dan memahami kekurangan dan kesalahan orang lain maka seorang pendakwah akan dengan sabar dan tulus ikhlas memberikan maaf.

Rasulullah adalah pribadi mulia dan menjadi suri tauladan bagi seluruh umatnya. Maka contohlah Rasul, berilah maaf orang-orang yang ada di sekitarmu. Betapapun, Rasulullah adalah pribadai yang sangat disakiti dan dizalimi oleh orang-orang di sekiarnya. Dan bukankah pula Rasulullah memberikan maaf kepada mereka yang telah menzaliminya. Inilah yang selalu dilakukan Rasulullah dalam dakwahnya.

3) Bermusyawarah

Rasulullah telah memberikan contoh bahwa dalam berdakwah beliau tidak pernah meninggalkan musyawarah. Musyawarah merupakan jalan yang ditempuh Rasulullah bila hendak menyelesaikan masalah umat.

Maka para pendakwah harus berada di tengah-tengah umatnya untuk membicarakan banyak hal tentang urusan umat. Bermusyawarah adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan setiap persoalan, apalagi menyangkut kepentingan umat.

Dengan musyawarah maka akan didapatkan jalan keluar terbaik bila terdapat persoalan keumatan yang rumit. Setiap persoalan yang diselesaikan dengan musyawarah maka tidak akan kecewa di kemudian hari.

4) Adakalanya keras dan tegasa

Rasulullah sebagai pendakwah adakalanya di dalam mengajak atau menyeru kepada Agama Allah dengan cara yang keras dan benar-benar tegas. Seperti hadis nabi yang diriwayatkan oleh Jabir Ibnu 'Abdullah Radhiyallahu 'anhu berkata: "Adalah Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bila berkhotbah memerah kedua matanya, meninggi suaranya, dan mengeras amarahnya seakan-akan beliau seorang komandan tentara yang berkata: 'Musuh akan menyerangmu pagi-pagi dan petang'. (Hadits Shahih Riwayat Muslim).

Sumber: Buku Pendidikan Al-Qur'an dan Hadits SMA/SMK Muhammadiyah (Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah)