Tuesday 21 April 2015

proses pembuatan SIM C baru

Bismillahirrahmanirrahim Segala puji milik Allah yang telah memberkan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Pada ramadhan tahun ini 1435 H atau 2014 Juni-Juli kemarin, tak sengaja saya tergerak untuk membuat SIM C. Memang awalnya istri yang mendorong saya supaya membuat SIM segera karena sedang libur. Tepat tanggal 26 Juni saya pun berangkat ke Polres Bekasi ditemani istri. Kebetulan istri punya tujuan yang sama yaitu hanya memperpanjang SIM nya yang sudah habis masa berlakunya. Setibanya di Polres di tempat parkir, kami sempat ditawari calo agar segala urusannya diserahkan kepada mereka dengan bayaran yang cukup tinggi, dengar-dengar sampai 400.000 an. Ah kami pun tidak menghiraukannya, karena ingin mencoba sendiri langsung prosesnya kayak gimana. Kami langsung menuju kantor Polres dan di gerbang ada salah satu polisi yang berjaga memberitahukan kami tempat registrasinya. Ternyata lokasinya di luar gedung Polres sebelah kiri dan langsung masuk gang mengikuti orang yang di depan yang sepertinya mempunyai tujuan yang sama. Kami pun daftar sekaligus cek kesehatan dengan membayar Rp 25.000/orang. Selesai dari sana kami diminta untuk bayar asuransi dan biaya SIM sebesar 130.000 atau 100.000 saja bagi yang memperpanjang di loket yang berada di gedung POLRES. Kami pun bergegas kembali menuju lokasi dan langsung mengisi form yang harus diisi. Pada saat antri untuk pemanggilan tes teori, ternyata istri sudah selesai dan mendapatkan SIM C barunya karena memperpanjang saja. Tes teori yang saya isi ternyata tidak membuahkan hasil yang maksimal, hanya mendapat skor 17 dari soal 30. Maka tes teori saya gagal, karena harus mendapatkan nilai minimal 18 yang soal jawaban yang benar. Kecewa sekali saat itu padahal merasa menjawab dengan benar. Ketika diminta harus kembali lagi tes 2 minggu kemudian, saya mempunyai ide untuk memoto soal-soal itu supaya bisa membahas di rumah. Namun ternyata soal yang saya foto itu tidak sama dengan soal yang saya isi sebelumnya. Berarti dalam fikiran saya pasti soal-soal itu berbeda-beda. 2 minggu kemudian menjelang tes teori kembali, pagi harinya saya browsing internet untuk mencari-cari soal dan jawaban tes tersebut. Alhamdulillah soalpun ada sekaligus jawabannya. Maka kesempatan itu tak disia-siakan untuk mempelajarinya, sampai akhirnya di POLRES setelah melihat soal tes nya ternyata sama persisi dengan soal yang saya foto. Luar biasa itulah pertolongan Allah dan saya pun dinyatakan lulus dan boleh langsung tes praktek. Pada saat itu tanggal 10 Juli 2014 tes praktek pun gagal dan harus kembali tes 2 minggu kemudian ketentuannya. Namun tidak sampai 2 minggu pada tanggal 21 Juli tepatnya Senin saya mencoba tes praktek yang kedua dan dinyatakan gagal kembali karena memang ban belakang menyeggol batu padahal sudah hampir finish. Allah maha pengasih, alhamdulillah atas kehendakNya ternyata Allah menolong saya melalui seorang polisi yang menyatakan saya diluluskan dan supaya menuju tempat pemotretan pembuatan SIM segera dengan tanda tangannya. Dan SIM pun selesai sampai saya dipangil untuk mengambilnya. Bagi yang belum punya SIM, saya sarankan lebih baik membuat sendiri tanpa bantuan calo harus bayar mahal-mahal. Itupun kalau waktunya pas lagi luang. Selamat mencoba kawan... Itulah pengalaman saya... Wassalamu'alaikum warahmatullah...

Hilang

Kebersamaan itu hilang,,,

cek berkas inpassing

cari di link ptkdikmen.net lalu klik gbpns lalu masukan NUPTK dan cari ...