Monday 26 October 2015

RESUME PSIKOLOGI AGAMA

Bagi para pencari ilmu silahkan saja download resume psikologi agama dari mulai ruang lingkup, manfaat dan lain sebagainya.
Manusia memiliki bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir akan tetapi, kebutuhan manusia terbatas karena kebutuhan tersebut juga dibutuhkan oleh manusia lainnya. Karena manusia selalu membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama karena manusia merasa bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya yang maha kuasa tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan. Sehingga keseimbagan manusia dilandasi kepercayan beragama. sikap orang dewasa dalam beragama sangat menonjol jika, kebutuaan akan beragama tertanam dalam dirinya. Kesetabilan hidup seseorang dalam beragama dan tingkah laku keagamaan seseorang, bukanlah kesetabilan yang statis. adanya perubahan itu terjadi karena proses pertimbangan pikiran, pengetahuan yang dimiliki dan mungkin karena kondisi yang ada. Tingkah laku keagamaan orang dewasa memiliki persepektif yang luas didasarkan atas nilai-nilai yang dipilihnya. 
 baca selengkapnya

Monday 22 June 2015

3 Kunci Sukses Menjadi Orang Bertakwa di Bulan Ramadhan

Khutbah Pertama:
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ:
أَيُّهَا المُؤْمِنُوْنَ عِبَادَ اللهِ.. اِتَّقُوْا اللهَ رَبَّكُمْ وَأَطِيْعُوْهُ لِتَنَالُوْا بِتَقْوَاهُ وَطَاعَتِهِ سَعَادَةَ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَسَلُوْهُ جَلَّ وَعَلَا التَوْفِيْقَ وَالهِدَايَةَ وَالمَعُوْنَةَ عَلَى التَقْوَى وَالطَاعَةِ؛ فَإِنَّ الأَمْرَ كُلَّهُ بِيَدِهِ جَلَّ فِي عُلَاهُ.
Ibadallah,
Allah ‘Azza wa Jalla telah mewajibkan ibadah puasa bulan Ramadhan atas umat Islam, sebagaimana Allah ‘Azza wa Jalla juga telah mewajibkannya atas umat-umat sebelumnya. Fakta ini membuktikan betapa ibadah puasa sangat penting bagi kehidupan beragama setiap umat. Karena itu, Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan ibadah puasa atas kamu sebagaimana telah diwajibkan atas umat-umat sebelum kamu, agar kamu menjadi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Baqarah/2:183).
Telah sekian kali kita berpuasa Ramadhan, walau demikian hingga kini nilai-nilai takwa dalam diri kita seakan tidak pernah bertambah. Padahal pada ayat di atas, Allah ‘Azza wa Jalla telah menegaskan bahwa dengan berpuasa idealnya kita menjadi orang-orang yang bertakwa. Mungkinkah ayat di atas tidak lagi relevan dengan kondisi kehidupan umat manusia di zaman ini? Tentu sebagai seorang Muslim, kita meyakini bahwa ayat-ayat Alquran senantiasa relevan dengan berbagai perkembangan zaman hingga Hari Kiamat.
Hanya ada satu kemungkinan atau jawaban atas kondisi yang sedang terjadi pada diri kita saat ini. Adanya kekurangan dan khilaf dalam menjalankan ibadah puasa, sehingga nilai-nilai takwa kurang kita rasakan walaupun kita telah berpuasa untuk sekian lamanya.
Fenomena yang ada pada diri kita ini sudah sepantasnya cepat-cepat kita benahi, agar segera terjadi perubahan ke arah yang positif. Harapannya, puasa bulan Ramadhan yang akan datang, semoga kita masih berkesempatan mendapatkannya- kondisi kita telah berubah.
Sebatas renungan saya yang terbatas ini, ada tiga pelajaran penting yang dapat kita petik dari ibadah puasa agar nilai-nilai takwa segera terwujud dalam diri kita:
Pertama: Puasa Adalah Media Training Center Bagi Pola Pikir Dan Perilaku Umat Islam.
Dalam kondisi haus dan lapar di siang hari selama bulan Ramadhan, seakan semua makanan dan minuman terasa lezat dan segar. Tak ayal lagi, bayangan menikmati lezat dan segarnya berbagai makanan mendorong kita untuk membuatnya dan membelinya. Bahkan sering kali kita hanyut dalam badai ambisi untuk menguasai semuanya seorang diri. Akibat dari sikap hanyut dalam badai ambisi ini, sering kali kita lupa daratan, sehingga membuat makanan melebihi dari kebutuhan.
Namun ketika matahari telah terbenam, hanya sedikit yang kita konsumsi dan bahkan banyak dari makanan yang terlanjur dibuat atau dibeli tidak tersentuh sama sekali.
Bahkan lebih parah dari itu, sebagian kita walaupun tetap bernafsu untuk makan, hingga seluruh rongga perutnya penuh, namun tetap saja masih tersisa hidangan yang melebihi apa yang telah ia konsumsi.
Perilaku semacam inilah salah satu faktor yang menjauhkan nilai-nilai takwa dari diri kita. Andai selama bulan puasa kita meluangkan waktu sedikit saja untuk memikirkan sikap yang benar dalam hal makan dan minum, niscaya kita terhindar dari kondisi-kondisi semacam yang diungkapkan di atas.
Untuk urusan makan dan minum, sejatinya yang benar-benar kita butuhkan jauh dari yang selama ini kita makan. Dan tentunya jauh dari apa yang selama ini kita olah atau kita beli. Buktinya, setiap hari kita membuang atau paling kurang terpaksa menyingkirkan banyak makanan hingga akhirnya rusak atau basi.
Andai kita semua mengindahkan teladan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam urusan makan dan minum, niscaya kita semua menjadi orang-orang yang bertakwa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرَّا مِنْ بَطْنٍ بِحَسْب ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يَقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ
“Tidaklah ada kantung yang lebih buruk untuk engkau penuhi dibandingkan perutmu sendiri. Sejatinya engkau cukup memakan beberapa suap makanan yang dapat menegakkan tulang rusukmu. Andai engkau tetap ingin makan lebih banyak, maka cukuplah engkau memenuhi sepertiga perutmu dengan makanan, sepertiga lagi untuk minuman, dan sepertiga sisanya untuk ruang pernafasanmu.” (HR. at-Tirmidzi dan lainnya).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan bahwa dalam urusan makan, kita dihadapkan kepada tiga hal:
  1. Ambisi.
  2. Kemampuan memakan atau memiliki.
  3. Kebutuhan yang sejati.
Hadits ini mengajarkan kepada kita agar dalam urusan makan dan minum kita mengikuti standar kebutuhan dan tidak menuruti kemampuan apalagi ambisi.
Untuk urusan kemampuan memakan, masing-masing perut kita memiliki daya tampung yang berbeda-beda, dan masing-masing kita mampu untuk memenuhi seluruh ruang perut kita. Namun, Anda juga sadar bahwa penuhnya ruang perut Anda pastilah mendatangkan masalah, bahkan menjadi ancaman tersendiri bagi kesehatan kita.
Demikan juga bila kita berbicara tentang ambisi, maka setiap dari kita memiliki ambisi masing-masing. Dan saya yakin Anda sendiri juga tidak memiliki batasan yang jelas apalagi menghentikan ambisi Anda terhadap makanan lezat dan minuman enak.
Kalaupun Anda telah menikmati makanan dan minuman yang paling lezat, namun tetap saja ambisi Anda terus melaju. Selama hayat masih di kandung badan, Anda pasti masih berselera dan berambisi untuk menikmati makanan dan minuman yang lezat. Hanya ada satu hal yang dapat menghentikan ambisi kita, yaitu ajal alias kematian.
Kondisi serupa juga terjadi pada ambisi kita pada ambisi kita terhadap berbagai kenikmatan dunia lainnya. Karena itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَوْ كَانَ لِابْنِ آدَمَ وَادِيَانِ مِنْ ذَهَبٍ لَأَحَبَّ أَنْ يَكُوْنَ لَهُ ثَالِثٌ وَلَا يَمْلَأُ فَاهُ إِلَّا التُّرَابُ وَيَتُوْبُ اللهُ عَلَى مَنْ تَابَ
“Andai manusia telah memiliki dua lembah emas, niscaya ia masih berambisi untuk memiliki lembah ketiga. Dan tiada yang daat memenuhi mulut (menghentikan ambisi) manusia selain tanah kuburannya. Sedangkan Allah senantiasa menerima taubat setiap orang yang sadar dan kembali kepada-Nya.” (Muttafaqun ‘alaih dan at-Tirmidzi).
Setiap sore hari, selama bulan puasa, Anda senantiasa berhadapan dengan ketiga hal di atas. Dan akhirnya sering kali Anda terpaksa berhenti pada batas kebutuhan Anda. Betapa tidak, setelah Anda meneguk segelas air sekejap, ambisi Anda dan kemampuan Anda seakan sirna. Ternyata segelas minuman mampu menjadikan Anda berpikir dengan jernih tentang makanan dan minuman. Sejatinya, makanan yang Anda butuhkan jauh lebih sedikit dari yang mampu Anda sajikan, apalagi dari yang Anda bayangkan.
Andai pelajaran penting ini benar-benar Anda hayati dan terapkan dalam hidup Anda, niscaya Anda menjadi orang yang bertakwa. Dengan semangat puasa ini, Anda mampu membedakan antara kemampuan dan kebenaran. Ternyata dalam hidup di dunia ini, kita semua dituntut untuk membedakan antara kebenaran dengan kemampuan apalagi ambisi. Tidak semua yang kuasa kita lakukan kemudian kita lakukan. Sebagai orang yang bertakwa, kita berpikir jernih dalam setiap kondisi sehingga senantiasa bersikap dengan benar dan berguna dalam setiap kondisi.
Pendek kata, dengan semangat puasa kita senantiasa sanggup mengontrol ucapan dan perbuatan kita. Anda senantiasa menimbang ucapan dan perbuatan Anda, walaupun dalam kondisi sulit, semisal ketika emosi Anda dipancing atau harga diri Anda dinodai orang lain.
Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan arahan kepada umatnya melalui hadits qudsi berikut:
وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّيْ امْرَؤٌ صَائِمٌ
“Ibadah puasa adalah sebuah perisai, sehingga bila engkau sedang berpuasa hendaknya engkau menghindari perbuatan keji, dan berteriak-teriak. Bila ada seseorang yang mencelamu, atau memusuhimu, hendaknya engkau (menahan diri dan) berkata kepadanya, “Sesungguhnya aku orang yang sedang berpuasa”. (Muttafaqun ‘alaih).
Andai pengalaman-pengalaman yang terulang setiap kali berbuka puasa ini Anda terapkan pada setiap aspek kebutuhan Anda di dunia ini, niscaya Anda menjadi orang yang benar-benar bertakwa. Namun, apa boleh dikata bila ternyata selama ini pelajaran berharga ini selalu berlalu begitu saja, dan bahkan sering kali Anda keluhkan untuk kemudian Anda lupakan. Wallahul Musta’an.
Kedua: Berpuasa Hanya Di Siang Hari.
Seluruh umat Islam di berbagai belahan bumi sepakat bahwa puasa dalam Islam hanya dijalankan pada siang hari. Sedangkan pada malam hari, umat Islam masih tetap bebas untuk makan dan minum. Hal ini selaras dengan firman Allah ‘Azza wa Jalla berikut:
فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ
“Maka, sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.” (QS. Al-Baqarah/2:187).
Ketentuan berpuasa pada siang hari sepanjang sejarah Islam tidak pernah ada yang menggugatnya. Padahal zaman telah berkembang, dan tuntutan perkembangan zaman semakin kompleks. Walau demikian, tetap saja umat Islam sepakat bahwa puasa dalam Islam hanya bisa dijalankan pada siang hari, sedangkan pada malam hari semuanya berhenti dari berpuasa. Semua umat Islam dalam urusan ini menerima dan patuh sepenuhnya dengan ketentuan yang diajarkan dalam al- Qur`an dan Sunnah, tanpa ada rasa keberatan sedikit pun. Sebagaimana puasa wajib hanya dijalankan di bulan Ramadhan, dan pada hari pertama bulan Syawal seluruh umat Islam merayakan Idul Fitri dengan menikmati makanan dan minuman alias berhenti dari berpuasa.
Maha Besar Allah ‘Azza wa Jalla yang telah menjadikan berhenti dari makan dan minum di bulan Ramadhan sebagai ibadah dan sebaliknya menjadikan makan dan minum sebagai ibadah pada hari raya. Adanya perbedaan hukum makan dan minum ini menjadi bukti dan pelajaran penting bagi umat Islam agar dalam hidup terlebih dalam urusan ibadah sepenuhnya berserah diri dan patuh kepada tuntunan syariat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam .
Karena itu salah satu indikator ibadah puasa yang baik adalah dengan menyegerakan berbuka puasa dan mengakhirkan sahur. Salah satu hikmah dari ketentuan ini ialah untuk semakin mengukuhkan arti kepatuhan kepada perintah Allah ‘Azza wa Jalla dan Rasul-Nya n . Ketika fajar telah terbit seketika itu pula Anda berhenti dari makan dan minum, walaupun Anda masih berselera untuk makan atau minum. Sebaliknya, ketika matahari terbenam, saat itu pula Anda berhenti puasa, walau Anda masih kuat dan mungkin merasa lebih mantap atau hebat bila meneruskan puasa hingga malam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوْا الْفِطْرَ
“Umat Islam akan senantiasa berjaya selama mereka menyegerakan buka puasa mereka.” (Muttafaqun ‘alaih).
Ibadah puasa Ramadhan seyogyanya menumbuhkan kesadaran untuk patuh sepenuhnya dengan syariat Allah dalam segala aspek kehidupan kita. Hanya dengan cara inilah nilai-nilai takwa yang sejati dapat terwujud dalam diri Anda. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) diantara mereka ialah ucapan.” “Kami mendengar dan kami patuh.” Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. An-Nur/24:51).
Ketiga: Berpuasa Hanya Karena Allah ‘Azza wa Jalla.
Ibadah puasa dengan menahan lapar dan haus semakin membuktikan betapa besar karunia Allah ‘Azza wa Jalla kepada umat manusia yang telah memberikan rezki makanan dan minuman. Nikmat Allah ‘Azza wa Jalla berupa makanan dan minuman semakin terasa nikmat di bulan Ramadhan, sehingga wajar bila bisnis kuliner di bulan Ramadhan laris manis.
Namun senikmat apapun makanan yang Anda miliki dan sesegar apapun minuman yang ada di hadapan anda, semuanya Anda tinggalkan sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Anda melakukan itu semua bukan karena sedang sakit, atau tidak mampu membelinya atau telah bosan mengkonsumsinya. Semua itu Anda lakukan hanya keran mengharapkan pahala dari Allah ‘Azza wa Jalla . Inilah satu-satunya semangat dan motivasi Anda dalam menjalankan ibadah puasa, sebagaimana ditegaskan dalam hadits qudsi berikut:
قَالَ اللهُ : “كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِي بِهِ “.
Allah berfirman, “Seluruh amalan anak manusia adalah miliknya, kecuali puasa. Sejatinya puasa adalah milik-Ku, dan hanya Aku yang mengetahui balasannya”. (Muttafaqun ‘alaih).
Demikianlah seharusnya kita bersikap selama hidup di dunia. Semua aktifitas kita, baik ucapan atau perbuatan ditujukan hanya untuk Allah ‘Azza wa Jalla:
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿١٦٢﴾ لَا شَرِيكَ لَهُ ۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
Katakanlah: “Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”. (QS. Al-An’am/6:162-163).
نَسْأَلُ اللهَ جَلَّ فِيْ عُلَاهُ أَنْ يَهْدِيَنَا أَجْمَعِيْنَ، وَأَنْ يُسَدِّدَنَا، وَأَنْ يُلْهِمَنَا رُشْدَ أَنْفُسِنَا، وَأَنْ لَا يَكِلْنَا إِلَى أَنْفُسِنَا طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَأَنْ يُصْلِحَ لَنَا شَأْنَنَا كُلَّهُ، إِنَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى سَمِيْعُ الدُّعَاءِ، وَهُوَ أَهْلُ الرَّجَاءِ، وَهُوَ حَسْبُنَا وَنِعْمَ الوَكِيْلِ.
Khutbah Kedua:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ:
أَيُّهَا المُؤْمِنُوْنَ، عِبَادَ اللهِ.. اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى وَاسْتَمْسِكُوْا بِهُدَاهُ، وَاعْتَنُوْا بِسُنَّةِ نَبِيِّهِ الكَرِيْمِ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ؛ فَإِنَّ مَثَلَ السُنَّةِ مَثَلَ سَفِيْنَةِ نُوْحٍ مَنْ رَكِبَهَا نَجَا وَمَنْ تَرَكَهَا غَرِقٌ وَهَلَكٌ.
Ibadallah,
Anda menyadari bahwa segala bentuk keuntungan dunia hanyalah semu dan sesaat lagi pastilah Anda tinggalkan. Sebagaimana Anda juga beriman bahwa segala manfaat dan mudharat ada di Tangan Allah ‘Azza wa Jalla . Kesadaran ini menjadikan Anda pupus pamrih dari selain Allah ‘Azza wa Jalla.
تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَىٰ عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا ﴿١﴾ الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا
Maha Suci Allah yang telah menurunkan al-Furqan (Alquran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam, yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan (Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya..” (QS. Al-Furqan/25:1-2).
Pada saat yang sama, Anda juga beriman sepenuhnya bahwa keberadaan Anda di dunia ini untuk mengabdikan diri kepada Allah ‘Azza wa Jalla . Hanya dengan pengabdian kepada Allah ‘Azza wa Jalla inilah hidup Anda menjadi berarti. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ﴿٥٦﴾مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. (Adz-Dzariyat/51:56-57)
Andai ketiga hal di atas benar-benar Anda aplikasikan dalam hidup anda, niscaya Anda menjadi orang yang bertakwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Semoga Allah ‘Azza wa Jalla membenahi kondisi kita, dan memberikan kesempatan untuk menikmati indahnya puasa bulan Ramadhan di masa-masa yang akan datang, Amin. Wallahu Ta’ala A’lam..
وَاعْلَمُوْا أَنَّ أَصْدَقَ الحَدِيْثِ كَلَامُ اللهِ، وَخَيْرَ الهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَعَلَيْكُمْ بِالجَمَاعَةِ فَإِنَّ يَدَ اللهِ عَلَى الجَمَاعَةِ .
وَصَلُّوْا وَسَلِّمُوْا -رَعَاكُمُ اللهُ- عَلَى مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ كَمَا أَمَرَكُمُ اللهُ بِذَلِكَ فِي كِتَابِهِ فَقَالَ: ﴿ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا ﴾ [الأحزاب:٥٦] ، وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (( مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا)) .
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَلْأَئِمَّةِ المَهْدِيِيْنَ؛ أَبِيْ بَكْرٍ الصِدِّيْقِ، وَعُمَرَ الفَارُوْقِ، وَعُثْمَانَ ذِيْ النُوْرَيْنِ، وَأَبِيْ الحَسَنَيْنِ عَلِي، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنِ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِمَنِّكَ وَكَرَمِكَ وَإِحْسَانِكَ يَا أَكْرَمَ الأَكْرَمِيْنَ.
اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ دِيْنَكَ وَكِتَابَكَ وَسُنَّةَ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا المُسْلِمِيْنَ المُسْتَضْعَفِيْنَ فِي كُلِّ مَكَانٍ، اَللَّهُمَّ كُنْ لَهُمْ نَاصِراً وَمُعِيْنًا وَحَافِظاً وَمُؤَيِّدًا، اَللَّهُمَّ آمِنْ رَوْعَاتَهُمْ وَاسْتُرْ عَوْرَاتَهُمْ وَاحْقِنْ دِمَاءَهُمْ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ، اَللَّهُمَّ وَعَلَيْكَ بِأَعْدَاءِ الدِّيْنِ فَإِنَّهُمْ لَا يُعْجِزُوْنَكَ، اَللَّهُمَّ إِنَّا نَجْعَلُكَ فِي نُحُوْرِهِمْ وَنَعُوْذُ بِكَ اللَّهُمَّ مِنْ شُرُوْرِهِمْ.
اَللَّهُمَّ آمِنَّا فِي أَوْطَانِنَا وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلَاةَ أُمُوْرِنَا، وَاجْعَلْ وِلَايَتَنَا فِيْمَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ جَنِّبْنَا وَالمُسْلِمِيْنَ الفِتَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَأَصْلِحْ لَنَا شَأْنَنَا كُلَّهُ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ .
اَللَّهُمَّ آتِ نُفُوْسَنَا تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرَ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا، اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنَ الخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ، وَأَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَاءٍ قَضَيْتَهُ لَنَا خَيْراً يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِنَا وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ وَأَخْرِجْنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ .
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ذُنُبَنَا كُلَّهُ؛ دِقَّهُ وَجِلَّهُ، أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ، سِرَّهُ وَعَلَّنَهُ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، رَبَّنَا إِنَّا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ اُذْكُرُوْا اللهَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشُكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، {وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ } .
Oleh Ustadz DR. Muhammad Arifin Badri, MA
Diadaptasi dari majalah As-Sunnah Edisi 02/Tahun XVIII/1435H/2014.
www.KhotbahJumat.com

Thursday 18 June 2015

Kecewa dengan alat pembayaran yang bernama Kartu BRIZZI

Katanya yang memiliki kartu BRIZZI banyak keuntungannya. Di antaranya aktif selamanya, nyatanya ketika saya dapatkan kartu itu dengan cuma-cuma. Pas selang 10 bulan an tidak pernah terpakai, saya coba isi 100 ribu di Bank BRI. Lalu saya gunakan sebagai alat transaksi untuk tiket kereta Commuterline, ternyata saldo NOL.Saya kembali esoknya ke BRI lagi, kata Teller BRI nya beralasan kartu saya pasif karena tidak pernah dipakai selama 7 bulan. Padahal lebih dari 7 bulan. Bohong dong katanya aktif selamanya itu. Pada saat itu saya kaget dan mencoba ikutin prosedural supaya aktif. Ternyata di BRI Garuda Kemayoran tepatnya waktu itu Tellernya menyuruh mengaktifkannnya di Indomaret, lah jajan dong??? Malah sempet disuruh aktifin di BUSWAY juga yang notabene saya bukan pengguna BUSWAY. akhirnya saya ikutin itu semua dan tidak ada yang bisa mengaktifkannya. Kecuali di Busway, itupun harus rela keluar biaya aktif sebesar 30ribu dan belum diyakinkan saldo itu akan muncul sisanya.
Saya coba komplain lagi ke BRI, kembali teller menguji kesabaran saya, katanya harus diurusin di BRI Pusat Kemayoran yang ada di PELNI, terpaksa saya ikutin dan hasilnya diTOLAK.
Allahu Akbar, kalo si teller itu dari pertama jujur saja minta uang pengaktifan sebesar 30rb. Itu artinya banyak kebohongan BESAR bahwa BRIZZI didapatkan dengan cuma-cuma, dan AKTIF SELAMANYA.
Ya, itu semua saya dapatkan pengalaman itu setelah Kartu itu di tangan. Info baru lagi, kalau kartu itu tidak digunakan lagi selama 3 bulan akan pasif lagi. WHAT? Astaghfirullah.
Bagi para pembaca saya sarankan hati-hati dengan penawaran-penawaran kartu-kartu transaksi yang menggiurkan. PILIH yang tidak banyak BOHONGNYA.
Terima Kasih

CARA MEMPERPANJANG STNK dan PERSYARATANNYA

Memperpanjang STNK mandiri, sekilas orang mengartikan nama SMK. Bukan itu maksudnya. Pasti kebanyakan pembaca pahamlah. Artinya, jika anda ingin memperpanjang STNK ya lebih baik sendiri saja langsung ke SAMSAT tempat dia tinggal. Bukan dengan jasa-jasa yang banyak dilihat sekitar pinggir jalan raya. Mudah kok, tidak ribet, tinggal kitanya sabar antri dalam pelayanannya. Eiittt, tunggu jangan BURU-BURU antri AJA, apakah anda sudah tahu persyaratannya? Sebelum ke sana, anda harus sudah lengkap dengan persyaratannya. Jangan lupa nih :
1. BPKB Asli dan 1 fotokopi an
2. STNK Asli dan 1 fotokopi an
3. KTP Asli dan 1 fotokopi an nya juga
4. SIM juga boleh ...
  Sekian dari saya, SEDIKIT tapi semoga MANFAAT

Tuesday 12 May 2015

RPP BAHASA ARAB KELAS 11 TINGKAT SMK/SMA

RPP BAHASA ARAB KELAS 11 SEMESTER GANJIL SMK UNDUH DI SINI
RPP BAHASA ARAB KELAS 11 SEMESTER GENAP SMK UNDUH DI SINI

PERANGKAT RPP SILABUS BAHASA SUNDA TINGKAT SMP/MTS

ANALISIS ALOKASI WAKTU BAHASA SUNDA SMP UNDUH DI SINI
KKM BAHASA SUNDA SMP UNDUH DI SINI
PROSEM DAN PROTA BAHSA SUNDA UNDUH DI SINI
RPP BAHASA SUNDA KELAS 7 UNDUH WAE
RPP BAHASA SUNDA KELAS 8 SOK UNDUH
RPP BAHASA SUNDA KELAS 9 UNDUH WAE
SILABUS BAHASA SUNDA KELAS 7 UNDUH DI DIEU
SILABUS BAHASA SUNDA KELAS 8 UNDUH AJA
 SILABUS BAHASA SUNDA KELAS 9 UNDUH DI SINI

PERANGKAT RPP SILABUS BAHASA INDONESIA TINGKAT SMP DAN MTS

SK  KD BAHASA INDONESIA SMP DOWNLOAD DI SINI
PEMETAAN SK BAHASA INDONESIA SMP DOWNLOAD DI SINI
SILABUS BAHASA INDONESIA SMP DOWNLOAD DI SINI
RPP BAHASA INDONESIA SMP DOWNLOAD DI SINI
KKM BAHASA INDONESIA SMP DOWNLOAD DI SINI

Monday 11 May 2015

materi khutbah jumat tentang fitnah akhir zaman

kumpulan khutbah jumat tentang ramadhan dan syawal

materi menyikapi ramadhan download di sini
materi penetapan ramadhan dan syawal download di sini

kumpulan khutbah jumat

PERANGKAT RPP BAHASA ARAB KELAS 10 SMK/SMA

PROGRAM TAHUNAN KELAS 10 DOWNLOAD DI SINI
PROGRAM SEMESTER KELAS 10  DOWNLOAD DI SINI
KALENDER PENDIDIKAN 2014-2015 DOWNLOAD DI SINI
RPP BAHASA ARAB KELAS 10 DOWNLOAD DI SINI
SILABUS BAHASA ARAB KELAS 10 DOWNLOAD DI SINI

perangkat bahasa Arab untuk SMK/SMA

INFO SBMPTN 2015

SBMPTN 2015 Daftar: 12 April - 29 Mei 2015 Ujian: 9 Juni 2015 Pengumuman: 11 Juli 2015 Biaya 100.000 (tahun 2014) Prodi 3 pilihan Web : www.sbmptn.or.id SIMAK UI Daftar: 27 April - 29 Mei 2015 Ujian: 14 Juni 2015 (S1 int 7 Juni 2015) Pengumuman 27 Juli 1014 Biaya 300.000 untuk 2 prodi diawal Prodi min. 2 max 6 pilihan Web : www.penerimaan.ui.ac.id UM UGM Daftar: 1 April - 11 Juni 2015 Ujian 14 juni 2015 Pengumuman 6 Juli 2015 Biaya 450.000 (ujian di jakarta) Prodi 3 pilihan web : www.um.ugm.ac.id UM UNDIP Daftar: 29 Mei - 5 Juli 2015 Ujian 12 Juli 2015 Pengumuman: 27 Juli 2015 Biaya: 250.000 (+75.000 diluar smg) Prodi 2 pilihan Web : www.um.undip.ac.id PPMB UNAIR S1 Daftar: 9 Juni - 6 Juli 2015 Ujian: 12 Juli 2015 Pengumuman: 14 Juli 2015 Biaya: 300.000 Prodi 2 pilihan D3 Gelombang 1 Daftar: 20 April - 10 Mei 2015 Ujian: 17 Mei 2015 Pengumuman: 20 Mei 2015 D3 Gelombang 2 Daftar: 6 Juli - 2 Agust 2015 Ujian: 9 Agustus 2015 Pengumuman: 11 Agustus 2015 Web : www.ppmb.unair.ac.id SELMA UB (Belum UPDATE) Daftar 23 Juni- 18 Juli 2014 Ujian 21 Juli 2014 Pengumuman 25 Juli 2014 Biaya belum tersedia Prodi belum tersedia Web : www.selma.ub.ac.id UM ITS (Belum UPDATE) Daftar 10 juni - 22 Juli 2014 Ujian tidak ada (nilai dr SBMPTN) Pengumuman 24 Juli 2014 Biaya 500.000 Prodi 3 pilihan Web : www.smits.its.ac.id UTM IPB (Belum UPDATE) Daftar 1 juli - 15 juli 2014 Ujian 20 juli 2014 Pengumuman 25 Juli 2014 Prodi 2 pilihan Biaya 500.000 Web : www.utm.ipb.ac.id UMBPT Daftar 8 juni - 31 juli 20145 Ujian 2 agustus 2015 Pengumuman 09 agustus 2015 Biaya tergantung jenis pilihan (min 250.000) Pilihan tergantung jenis (13 PTN dan 6 PTS) Web : www.penerimaan.sbmptn.or.id UM UNJ (Belum UPDATE) Web : www.pendaftaran.unj.ac.id By: www.btaui.com / www.ibimbel.com / www.sbmptn.com http://www.sbmptn.or.id http://www.penerimaan.ui.ac.id http://www.um.ugm.ac.id http://www.um.undip.ac.id

Tuesday 21 April 2015

proses pembuatan SIM C baru

Bismillahirrahmanirrahim Segala puji milik Allah yang telah memberkan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Pada ramadhan tahun ini 1435 H atau 2014 Juni-Juli kemarin, tak sengaja saya tergerak untuk membuat SIM C. Memang awalnya istri yang mendorong saya supaya membuat SIM segera karena sedang libur. Tepat tanggal 26 Juni saya pun berangkat ke Polres Bekasi ditemani istri. Kebetulan istri punya tujuan yang sama yaitu hanya memperpanjang SIM nya yang sudah habis masa berlakunya. Setibanya di Polres di tempat parkir, kami sempat ditawari calo agar segala urusannya diserahkan kepada mereka dengan bayaran yang cukup tinggi, dengar-dengar sampai 400.000 an. Ah kami pun tidak menghiraukannya, karena ingin mencoba sendiri langsung prosesnya kayak gimana. Kami langsung menuju kantor Polres dan di gerbang ada salah satu polisi yang berjaga memberitahukan kami tempat registrasinya. Ternyata lokasinya di luar gedung Polres sebelah kiri dan langsung masuk gang mengikuti orang yang di depan yang sepertinya mempunyai tujuan yang sama. Kami pun daftar sekaligus cek kesehatan dengan membayar Rp 25.000/orang. Selesai dari sana kami diminta untuk bayar asuransi dan biaya SIM sebesar 130.000 atau 100.000 saja bagi yang memperpanjang di loket yang berada di gedung POLRES. Kami pun bergegas kembali menuju lokasi dan langsung mengisi form yang harus diisi. Pada saat antri untuk pemanggilan tes teori, ternyata istri sudah selesai dan mendapatkan SIM C barunya karena memperpanjang saja. Tes teori yang saya isi ternyata tidak membuahkan hasil yang maksimal, hanya mendapat skor 17 dari soal 30. Maka tes teori saya gagal, karena harus mendapatkan nilai minimal 18 yang soal jawaban yang benar. Kecewa sekali saat itu padahal merasa menjawab dengan benar. Ketika diminta harus kembali lagi tes 2 minggu kemudian, saya mempunyai ide untuk memoto soal-soal itu supaya bisa membahas di rumah. Namun ternyata soal yang saya foto itu tidak sama dengan soal yang saya isi sebelumnya. Berarti dalam fikiran saya pasti soal-soal itu berbeda-beda. 2 minggu kemudian menjelang tes teori kembali, pagi harinya saya browsing internet untuk mencari-cari soal dan jawaban tes tersebut. Alhamdulillah soalpun ada sekaligus jawabannya. Maka kesempatan itu tak disia-siakan untuk mempelajarinya, sampai akhirnya di POLRES setelah melihat soal tes nya ternyata sama persisi dengan soal yang saya foto. Luar biasa itulah pertolongan Allah dan saya pun dinyatakan lulus dan boleh langsung tes praktek. Pada saat itu tanggal 10 Juli 2014 tes praktek pun gagal dan harus kembali tes 2 minggu kemudian ketentuannya. Namun tidak sampai 2 minggu pada tanggal 21 Juli tepatnya Senin saya mencoba tes praktek yang kedua dan dinyatakan gagal kembali karena memang ban belakang menyeggol batu padahal sudah hampir finish. Allah maha pengasih, alhamdulillah atas kehendakNya ternyata Allah menolong saya melalui seorang polisi yang menyatakan saya diluluskan dan supaya menuju tempat pemotretan pembuatan SIM segera dengan tanda tangannya. Dan SIM pun selesai sampai saya dipangil untuk mengambilnya. Bagi yang belum punya SIM, saya sarankan lebih baik membuat sendiri tanpa bantuan calo harus bayar mahal-mahal. Itupun kalau waktunya pas lagi luang. Selamat mencoba kawan... Itulah pengalaman saya... Wassalamu'alaikum warahmatullah...

Hilang

Kebersamaan itu hilang,,,

cek berkas inpassing

cari di link ptkdikmen.net lalu klik gbpns lalu masukan NUPTK dan cari ...