Tuesday 24 August 2021

CIRI KHAS PERGURUAN MUHAMMADIYAH

C. Ciri Khas Perguruan Muhammadiyah

Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai ciri khas yang terdapat dalam perguruan Muhammadiyah, yaitu terkait dengan pendidikan Kemuhammadiyahan

1. Pengertian Pendidikan Kemuhammadiyahan

Pengertian pendidikan Kemuhammadiyahan dapat ditiniau dari dua aspek, yakni secara bahasa dan istilah. Menurut bahasa, pendidikan Kemuhammadiyahan merupakan pendidikan atau pelajaran tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan pengikut nabi Muhammad saw. Sedangkan menurut istilah berarti suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan persyarikatan Muhammadiyah, sebuah organisasi pergerakan Islam yang didirikan K.H. Ahmad Dahlan.

Dengan demikian pendidikan Kemuhammadiyahan dapat diartikan sebagai kegiatan pembelajaran mengenai hakikat, visi dan misi pergerakan Muhammadiyah dalam seluruh aspeknya dengan maksud menumbuhkan nilai-nilai dan sikap hidup Islami sesuai Al-Quran dan Sunnah Rasulullah saw yang diwujudkan dalam pandangan, pendirian dan sikap hidup serta perjuangan dalam membela agama Islam.

2. Tujuan Pendidikan Kemuhammadiyahan

Pendidikan Kemuhammadiyahan dijadikan mata pelajaran pokok dengan tujuan agar dapat diamati, dipahami dan dihayati oleh setiap pelajar Muhammadiyah. Selain itu, diharapkan agar kelak segenap pelajar Muhammadiyah bersedia dengan suka rela mengamalkan berbagai prinsip, keyakinan dan cita-cita persyarikatan Muhammadiyah, baik di lingkungan keluarga ataupun di masyarakat. Harapan yang demikian itu kiranya tidaklah berlebihan, mengingat adanya beberapa alasan yang menjadi dasar tujuan pendidikan Kemuhammadiyahan diajarkan di sekolah/madrasah Muhammadiyah, yakni

a. Media Kaderisasi

Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang oleh

masyarakat luas dikenal sebagai organisasi sosial keagamaan yang bertaraf nasional, dan bahkan internasional.

Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan yang memiliki amal usaha begitu banyak dan beragam, seperti bidang keagamaan, kemasyarakatan, kesehatan dan juga pendidikan.

Dengan banyak dan beragamnya amal usaha itu, maka Muhammadiyah memerlukan generasi yang dapat meneruskan gerakan. Dalam bahasa lain, Muhammadiyah membutuhkan kader penerus yang berkualitas dan penuh pengabdian.

Generasi penerus yang dimaksud adalah mereka yang betul-betul memahami arah, tujuan dan misi yang diemban Muhammadiyah. Karena itulah, salah satu fungsi pendidikan Muhammadiyah ditetapkan sebagai wahana kaderisasi atau pembibitan kader-kader muda Muhammadiyah.

Sebagai lembaga yang memiliki fungsi kaderisasi maka, sekolah/madrasah Muhammadiyah wajib mengenalkan, melatih dan mengajak untuk menghayati cita-cita mulia Muhammadiyah kepada para peserta didiknya yang diuraikan dalam pendidikan Kemuhammadiyahan. Adapun cita-cita mulia Muhammadiyah yang dimaksud adalah menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

b. Dikenal oleh Angkatan Muda

Dengan diajarkan pendidikan Kemuhammadiyahan maka angkatan muda di Indonesia setidaknya bisa mengenal seluk beluk persyarikatan Muhammadiyah. Melalui pendidikan Kemuhammadiyahan ini mereka dapat mengenal hakikat, prinsip dan juga ideologi Muhammadiyah. Dengan kata lain, mereka dapat mengenal lebih dalam mengenai arti, fungsi, spirit gerakan dan perjuangan Muhammadiyah secara mendalam. Selanjutnya angkatan muda Indonesia dapat lebih obyektif dalam menilai dan mempertimbangkan untuk dapat berkontribusi dalam gerakan dan perjuangan Muhammadiyah.

Dengan mempelajari Muhammadiyah secara mendalam, angkatan muda Indonesia dapat mengetahui tentang kontribusi yang telah diberikan oleh persyarikatan Muhammadiyah. Sebagai contoh, Muhammadiyah telah mampu membangun sekolah/madrasah, bahkan di saat pemerintah belum mampu membangunnya. Ketika pemerintah belum memiliki biaya untuk membangun rumah sakit, Muhammadiyah justru telah memiliki rumah sakit sendiri. Ketika pemerintah belum memiliki daya untuk mengurus masalah-masalah sosial, Muhammadiyah justru telah memberdayakan, menyantuni dan melayani fakir miskin dan anak-anak terlantar dan menampungnya di panti asuhan milik Muhammadiyah. Selain itu Muhammadiyah juga telah memberikan andil kepada bangsa Indonesia dengan putera puteri terbaiknya untuk ikut berjuang di kancah perjuangan kemerdekaan dan mengisinya hingga sekarang.

Berbagai kontribusi Muhammadiyah ini jelas perlu diketahui oleh generasi muda. Selain sebagai sejarah, generasi muda dapat pula mengambil hikmah, inspirasi dan turut berjuang dalam satu barisan gerakan Muhammadiyah.

Beragam penjelasan yang telah dikemukakan di atas telah memberi gambaran tentang tujuan pendidikanKemuhammadiyahan yang diajarkan di sekolah/madrasah Muhammadiyah secara umum. Selanjutnya di bawah ini dijelaskan secara khusus, mengenai beberapa tujuan diajarkannya pendidikan Kemuhammadiyahan di setiap sekolah/madrasah Muhammadiyah, yaitu:

1) Memberikan pengertian yang sebenarnya terhadap para pelajar tentang apa dan bagaimana pergerakan Muhammadiyah;

2) Memberikan bekal kepada calon kader Muhammadiyah yang akan menjadi pewaris dan penerus perjuangan Muhammadiyah;

3) Memberikan bukti nyata kepada semua pihak bahwa amal usaha Muhammadiyah ikut andil dalam memajukan masyarakat serta umat manusia semata-mata untuk mencapai ridha Allah Swt di dunia dan akhirat

4) Memberi pengertian atau pengetahuan tentang persyarikatan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dan gerakan dakwah amar ma'ruf nahi munkar

5) Memberikan bekal kepada setiap pelajar Muhammadiyah agar kelak menjadi kader yang tangguh untuk melangsungkan cita-cita dan amal usaha Muhammadiyah

6) Mendidik setiap pelajar Muhammadiyah agar memiliki kepribadian muslim dalam rangka mempersiapkan kehidupan yang Islami di tengah-tengah masyarakat

7) Menumbuhkan jiwa tajdid (pembaru) bagi setiap pelajar Muhammadiyah agar dapat memahami ajaran Islam secara murni serta mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari

8) Memberikan pengertian bahwa Muhammadiyah ikut andil bagi pembinaan generasi muda melalui berbagai amal usahanya, termasuk lewat bidang pendidikan;

9) Mampu mensosialisasikan tujuan dan cita-cita Muhammadiyah di tengah-tengah masyarakat, baik secara individu ataupun kelompok;

10) Mendorong setiap pelajar Muhammadiyah agar di kemudian hari sanggup memikul tanggung jawab terhadap agama lIslam dan persyarikatan Muhammadiyah.

3. Kedudukan dan Fungsi Pendidikan Kemuhammadiyahan

Pendidikan Kemuhammadiyahan memiliki kedudukan sebagai mata pelajaran yang wajib diajarkan dan dipelajari setiap pelajar Muhammadiyah. Sebagai materi wajib, makaseluruh jenjang pendidikan Muhammadiyah, dari Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah hingga Perguruan Tinggi mengajarkan pendidikan Kemuhammadiyahan.

Sedangkan fungsi pendidikan Kemuhammadiyahan di sekolah/ madrasah Muhammadiyah adalah sebagai pembeda (distingsi) antara sekolah/madrasah Muhammadiyah dengan yang bukan milik Muhammadiyah. Dikatakan sebagai pembeda, karena hampir dipastikan bahwa semua lembaga tidak mengajarkan pendidikan selain Muhammadiyah tidak mengajarkan pendidikan Kemuhammadiyahan. Karena itulah, Pendidikan Kemuhammadiyahan harus senantiasa diajarkan kepada pelajar Muhammadiyah agar dapat benar-benar menjadi ilmu yang dapat memberikan kontribusi bagi semua pinak.

Referensi:


Wahyudi, dkk. Pendidikan Kemuhammadiyahan SMA/SMK/MA Muhammadiyah kelas 10, Yogyakarta: Gramasurya, 2017.





Wednesday 18 August 2021

Tujuan Perguruan Muhammadiyah

 B. Tujuan Perguruan Muhammadiyah

Perquruan/ pendidikan Muhammadiyah adalah pendidikan Islam modern yang mengintegrasikan pendidikan agama Islam dengan kehidupan, dan antara iman dengan kemajuan secara terpadu. Dari rahim pendidikan Muhammadiyah diharapkan akan lahir generasi muslim terpelajar yang kuat iman dan kepribadiannya sekaligus mampu dalam menghadapi dan menjawab tantangan zaman. Dengan harapan demikian, maka Muktamar Muhammadiyah ke 46 (Muktamar Satu Abad Muhammadiyah) di Yogyakarta telah menetapkan adanya visi pendidikan Muhammadiyah, yaitu membentuk manusia pembelajar yang bertakwa, berakhlak mulia, berkemajuan dan unggul dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) sebagai perwujudan tajdid dakwah amar ma' ruf nahi munkar.

Pendidikan Muhammadiyah berasaskan Islam dan berpedoman pada Al-Quran dan Hadits. Sedikitnya ada 40 nilai yang ditanamkan di sekolah/madrasah Muhammadiyah, seperti berpihak kepada mustadl'afin dan dlu'afa, berpikiran maju, bersahaja, bertanggung jawab, bijak, damai, dinamis, disiplin, hemat, kasih sayang, kebahagiaan, kebebasan, kebersihan, keikhlasan, kejujuran, kerjasama, kesederhanaan, keseimbangan (tawasuth atau moderat) keteladanan, komitmen, kreatif, layanan, loyalitas, membaca, menghargai, nasionalisme, pembaruan (tajdid), percaya diri, persatuan, proaktif, qanaah, rendah hati, sabar dan bersyukur, santun, sikap kritis, suka beramal saleh, teliti dan cermat, toleransi dan ulet. Semua nilai-nilai tersebut ditanamkan dalam rangka mewujudkan visi pendidikan Muhammadiyah.

Selanjutnya, tujuan pendidikan Muhammadiyah adalah mewujudkan manusia muslim berakhlak mulia, cakap, percaya pada diri sendiri, berguna bagi masyarakat dan negara. Pertama, manusia muslim, berarti manusia yang seluruh hidup dan kehidupannya senantiasa dilandasi oleh nilai nilai peribadatan kepada Allah Swt semata Artinya, seorang muslim sejati akan selalu berserah diri dan taat hanya kepada Allah semata.

Kedua, berakhlak mulia. Akhlak mulia dinilai dan dipandang dari sisi yang Maha Haq dan pembuat peraturan yang sesungguhnya yaitu Allah Swt dan ukuran akhlak nabi Muhammad saw, bukan pandangan manusia pada umumnya yang penuh dengan sifat subyektif. Oleh karena itu, pelajar Muhammadiyah mestinya selalu mempelajari peraturan-peraturan Allah Swt dan berusaha memahami serta mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw.

Ketiga, cakap, yang berarti mempunyai kemampuan dalam bidangnya. Cakap juga berarti cerdas dan ampuh dalam menentukan sikap dan perbuatan yang tepat sesuai dengan tugas seorang muslim yang berilmu pengetahuan. 

Keempat, percaya pada diri sendiri. Seseorang dikatakan memiliki kepercayaan diri manakala dirinya memiliki sifat-sifat positif serta mau menatap kehidupan ke depan dengan penuh rasa optimisme.

Kelima, berguna bagi masyarakat dan bangsa. Setelah melalui proses pendidikan, peserta didik diharapkan mampu untuk mengabdikan diri dan berkontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat dan bangsa.

Referensi:

Wahyudi, dkk. Pendidikan Kemuhammadiyahan SMA/SMK/MA Muhammadiyah kelas 10,  Yogyakarta: Gramasurya, 2017.



Wednesday 11 August 2021

KARAKTERISTIK PERGURUAN MUHAMMADIYAH


Dalam usaha mendirikan sekolah/madrasah Muhammadiyah, K.H Ahmad Dahlan memanggil orang-orang kaya di Yogyakarta, yang bersimpati dengan usaha-usaha yang dilakukannya dengan maksud untuk meminjam uang. Para sahabat mengira bahwa pinjaman uang itu akan dipergunakan keluarga K.H. Ahmad Dahlan pribadi. Memang mulanya K.H. Ahmad Dahlan tidak memberitahukan untuk apa uang pinjaman dari para sahabat. Namun setelah gedung itu selesai dengan tiga ruang kelas, barulah beliau mengundang para sahabatnya untuk melakukan tasyakuran.

Pada acara itu K.H. Ahmad Dahlan bercerita, kalau gedung sekolah/madrasah tersebut berasal dari hutang beliau terhadap sahabat-sahabatnya yang hadir pada waktu itu. Sementara tanah yang dipakai untuk gedung sekolah/madrasah merupakan wakaf dari keluarga K.H. Ahmad Dahlan. Setelah bercerita panjang lebar tentang pembangunan sekolah/madrasah itu, para sahabat yang meminjami uang menyatakan ikhlas menginfakkan uangnya untuk pembangunan sekolah/madrasah Muhammadiyah.

Tujuan Pembelajaran:

Melalui penelusuran literatur dan pengamatan tata tertib secara berkelompok, peserta didik diharapkan dapat mengurai karakteristik perguruan Muhammadiyah

PAPARAN MATERI

A. Sejarah Perguruan Muhammadiyah

Kecenderungan umum yang selalu dijadikan dasar pijak dalam melihat latar belakang Muhammadiyah berdiri adalah dualisme yang terjadi pada awal abad ke-20. Di satu sisi pendidikan Islam yang diwakili pesantren tradisional hanya mengajarkan ilmu agama. Sedangkan di sisi lain, sekolah-sekolah Belanda hanya mengajarkan ilmu umum.

Penilaian ini memang benar, tetapi tidak dapat sepenuhnya dibenarkan, sebab pernyataan tersebut mengandung unsur penyederhanaan atas fakta sejarah yang terjadi. Sesungguhnya ada banyak faktor yang mendorong KH. Ahmad Dahlan dalam mendirikan pendidikan Muhammadiyah yakni sebagai salah satu bentuk perlawanan terselubung terhadap kolonialisme Belanda media pembebasan masyarakat dari jerat kemiskinan, kebodohan, ketidak adilan, sistem kasta dan pelaksanaan ajaran agama yang kurang autentik.

Kenyataan tersebut mendorong KH. Ahmad Dahlan melakukan pembaruan sistem pendidikan Islam, sehingga dapat mengimbang kemajuan sekolah-sekolah Belanda, Karena itulah beliau merintis dan mendirikan sebuah lembaga pendidikan modern. Sistem yang dikembangkan dalam lembaga ini merupakan hasil adaptasi KH. Ahmad Dahlan dari dua lembaga pendidikan yang sedang berkembang saat itu, yaitu pesantren tradisional dan sekolah Belanda. la mengadaptasi spirit kelslaman yang dikembangkan di pesantrren dan diperbarukan. Sedangkan dalam segi metode pengajaran dan kurikulumnya, ia mengadaptasi sistem yang diterapkan di sekolah Belanda.