Wednesday 18 August 2021

Tujuan Perguruan Muhammadiyah

 B. Tujuan Perguruan Muhammadiyah

Perquruan/ pendidikan Muhammadiyah adalah pendidikan Islam modern yang mengintegrasikan pendidikan agama Islam dengan kehidupan, dan antara iman dengan kemajuan secara terpadu. Dari rahim pendidikan Muhammadiyah diharapkan akan lahir generasi muslim terpelajar yang kuat iman dan kepribadiannya sekaligus mampu dalam menghadapi dan menjawab tantangan zaman. Dengan harapan demikian, maka Muktamar Muhammadiyah ke 46 (Muktamar Satu Abad Muhammadiyah) di Yogyakarta telah menetapkan adanya visi pendidikan Muhammadiyah, yaitu membentuk manusia pembelajar yang bertakwa, berakhlak mulia, berkemajuan dan unggul dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) sebagai perwujudan tajdid dakwah amar ma' ruf nahi munkar.

Pendidikan Muhammadiyah berasaskan Islam dan berpedoman pada Al-Quran dan Hadits. Sedikitnya ada 40 nilai yang ditanamkan di sekolah/madrasah Muhammadiyah, seperti berpihak kepada mustadl'afin dan dlu'afa, berpikiran maju, bersahaja, bertanggung jawab, bijak, damai, dinamis, disiplin, hemat, kasih sayang, kebahagiaan, kebebasan, kebersihan, keikhlasan, kejujuran, kerjasama, kesederhanaan, keseimbangan (tawasuth atau moderat) keteladanan, komitmen, kreatif, layanan, loyalitas, membaca, menghargai, nasionalisme, pembaruan (tajdid), percaya diri, persatuan, proaktif, qanaah, rendah hati, sabar dan bersyukur, santun, sikap kritis, suka beramal saleh, teliti dan cermat, toleransi dan ulet. Semua nilai-nilai tersebut ditanamkan dalam rangka mewujudkan visi pendidikan Muhammadiyah.

Selanjutnya, tujuan pendidikan Muhammadiyah adalah mewujudkan manusia muslim berakhlak mulia, cakap, percaya pada diri sendiri, berguna bagi masyarakat dan negara. Pertama, manusia muslim, berarti manusia yang seluruh hidup dan kehidupannya senantiasa dilandasi oleh nilai nilai peribadatan kepada Allah Swt semata Artinya, seorang muslim sejati akan selalu berserah diri dan taat hanya kepada Allah semata.

Kedua, berakhlak mulia. Akhlak mulia dinilai dan dipandang dari sisi yang Maha Haq dan pembuat peraturan yang sesungguhnya yaitu Allah Swt dan ukuran akhlak nabi Muhammad saw, bukan pandangan manusia pada umumnya yang penuh dengan sifat subyektif. Oleh karena itu, pelajar Muhammadiyah mestinya selalu mempelajari peraturan-peraturan Allah Swt dan berusaha memahami serta mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw.

Ketiga, cakap, yang berarti mempunyai kemampuan dalam bidangnya. Cakap juga berarti cerdas dan ampuh dalam menentukan sikap dan perbuatan yang tepat sesuai dengan tugas seorang muslim yang berilmu pengetahuan. 

Keempat, percaya pada diri sendiri. Seseorang dikatakan memiliki kepercayaan diri manakala dirinya memiliki sifat-sifat positif serta mau menatap kehidupan ke depan dengan penuh rasa optimisme.

Kelima, berguna bagi masyarakat dan bangsa. Setelah melalui proses pendidikan, peserta didik diharapkan mampu untuk mengabdikan diri dan berkontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat dan bangsa.

Referensi:

Wahyudi, dkk. Pendidikan Kemuhammadiyahan SMA/SMK/MA Muhammadiyah kelas 10,  Yogyakarta: Gramasurya, 2017.



No comments:

Post a Comment