Sunday 17 October 2021

SEBAB-SEBAB SUBYEKTIF DAN OBYEKTIF BERDIRINYA MUHAMMADIYAH

C. Sebab-sebab Subyektif dan Obyektif Berdirinya Muhammadiyah

Setidaknya ada dua faktor yang melatarbelakangi berdirinya Muhammadiyah, yaitu faktor subyektif dan faktor obyektif. Kedua faktor ini merupakan hasil pengamatan dan pemetaan atas proses dan latar belakang berdirinya Muhammadiyah. Sebagaimana diketahui bahwa persyarikatan Muhammadiyah didirikan dengan maksud agar umat Islam mau mencontoh atau meneladani Nabi Muhammad SAW.

1) Faktor Subyektif

Faktor subyektif merupakan artikulasi dari penyebab lahirnya Muhammadiyah yang didasari oleh kegelisahan diri KH. Ahmad Dahlan. Dalam literatur Muhammadiyah, faktor subyektif ini bahkan telah disebut-sebut sebagai pendorong utama berdirinya Muhammadiyah. Hal ini disebabkan karena kegelisahan itu muncul tatkala KH. Ahmad Dahlan telah mendalami, menelaah, mengkaji dan membahas isi kandungan yang terdapat dalam Al-Quran. Sikap yang dilakukan oleh KH. Ahmad Dahlan tersebut merupakan bentuk dari pelaksanaan firman Allah yang terdapat dalam beberapa ayat berikut, yakni:

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. {QS. An-Nisaa' (04): 82}

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci? {QS. Muhammad (47): 24}

Kedua ayat di atas menjelaskan agar siapa saja, mau mencermati dan mentadabburi Al-Quran secara penuh dan teliti terhadap apa yang tersirat dalam setiap ayat. Sikapa yang demikian ini dilakukan KH. Ahmad Dahlan dalam mencermati, mengkaji, dan membahas isi kandungan QS. Ali-Imran ayat 104 yang berbunyi:

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.

Berdasarkan pada pemahaman terhadap QS. Ali-Imran ayat 104 tersebut KH. Ahmad Dahlan tergerak hatinya untuk mendirikan perkumpulan, organisasi atau persyarikatan yang teratur dan rapi. Persyarikatan ini didirikan dalam rangka amar ma' ruf nahi munkar, mengembalikan umat Islam yang telah menyimpang ke jalan yang telah digariskan oleh Allah Swt dan Rasulullah Muhammad saw. Oleh sebab itu, maka faktor subyektif yang dimaksud adalah dorongan dari dalam diri K.H Ahmad Dahlan dalam mengimplementasikan isi kandungan Al-Quran ke dalam kehidupan nyata.

2) Faktor Obyektif

Terdapat beberapa faktor obyektif yang melatarbelakangi berdirinya Muhammadiyah. Faktor obyektif ini dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu internal dan eksternal. Bagian internal yaitu kondisi yang telah terjadi pada umat Islam Indonesia itu sendiri. Sedangkan bagian eksternal meliputi kondisi yang terjadi di luar umat Islam di Indonesia. Persoalan internal yang dimaksud meliputi beberapa hal yakni:

Pertama, Al-Quran dan Sunnah nabi tidak dilaksanakan secara murni dan konsekuen. Akibatnya banyak muncul perbuatan bid'ah, khurafat dan tahayul ditengah-tengah masyarakat. 

Kedua, semakin merosotnya kondisi umat Islam baik dalam bidang ekonomi dan politik, yang disebabkan karena adanya sikap apatis terhadap masalah duniawi. 

Ketiga, tidak efisennya lembaga-lembaga pendidikan Islam (pesantren) sehingga lulusannya belum dapat mengemban misi selaku khalifah Allah di atas bumi. Keempat, tidak adanya jalinan ukhuwah Islamiyah yang kuat untuk membela kepentingan umat Islam.

Sementara, faktor eksternal yang dimaksud meliputi beberapa hal, yakni:

Pertama, adanya kolonialisme dan imperialisme Belanda yang mengakibatkan umat Islam dan bangsa Indonesia dalam kesengsaraan dan kemiskinan.

Kedua adanya gerakan Kristenisasi dari pemerintahan Belanda, dalam upaya memperkokoh cengkeramannya dalam menjajah negeri ini, dengan usaha menyamakan ideologi bangsa terutama pada masa C.G.A.W Van Idenburg (1909 -1916). 

Ketiga, sikap para cendekiawan Indonesia yang telah mendapatkan pendidikan Barat dan menganggap Islam tidak sesuai dengan kemajuan zaman. Keempat, adanya pengaruh dari gerakan reformasi dan modernisasi Islam yang dipelopori oleh Ibnu Taimiyah, Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha.


Wednesday 6 October 2021

Tuesday 28 September 2021

NILAI PTS GANJIL SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 JAKARTA

 BAGI SISWA-SISWI YANG INGIN MENGETAHUI NILAI ASLI PTS GANJIL PADA MATA PELAJARAN YANG BAPAK AJAR, SILAHKAN KLIK DI SINI SESUAI KELAS DAN NAMA MATA PELAJARANNYA

1. KEMUHAMMADIYAHAN KELAS 10 KLIK DI SINI

2. BAHASA ARAB KELAS 10 KLIK DI SINI

3. BAHASA ARAB KELAS 11  KLIK DI SINI

4. BAHASA ARAB KELAS 12  CEK DI SINI

Remedial bahasa Arab

 Pada remedial mapel bahasa Arab ini menekankan pada Hiwar/percakapan bahasa Arab yang belum dikuasai. Silahkan percakapan direkam baik melalui video call atau langsung dengan teman sekelas. Yang meng-upload cukup satu orang dan untuk pengisian GCR sebagai tanda selesai video percakapan cukup screenshot videonya. 

 1. Contoh video percakapan kelas 10 ada pada link berikut:

https://youtu.be/bMv6lwhF_3I

Silahkan upload video percakapan kalian pada link kelas 10 berikut

Klik Di Sini

2. Contoh video percakapan kelas 12 ada di link berikut:

https://youtu.be/GwlMWiKzZGY

Silahkan upload video percakapan kalian Kelas 12  pada link berikut Klik ini

Tuesday 14 September 2021

ULANGAN HARIAN 1 KEMUHAMMADIYAHAN KELAS 10

UNTUK MEMULAI ULANGAN KEMUHAMMADIYAHAN SILAHKAN UCAPKAN BASMALAH. KERJAKAN DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH. KARENA JIKA MENGERJAKAN 2 KALI TIDAK AKAN DIANGGAP. NILAI YANG DIANGGAP HANYA YANG PERTAMA. SILAHKAN MULAI KLIK

ULANGAN HARIAN 1 BAHASA ARAB SMK 2021

 SILAHKAN KLIK SESUAI SOAL BAHASA ARAB KELAS MASING-MASING PADA ULANGAN HARIAN 1 INI.

SOAL KELAS 10 KLIK

SOAL KELAS 11 KLIK MULAI

SOAL KELAS 12 KLIK MULAI

Wednesday 8 September 2021

JANJI PELAJAR MUHAMMADIYAH

 A. Janji Pelajar Muhammadiyah

Di sekolah/madrasah Muhammadiyah terdapat sebuah wadah atau organisasi yang ditujukan bagi para peserta didik untuk berlatih dan berjuang dalam kancah dakwah amar ma'ruf nahi munkar di lingkungan para pelajar. Organisasi yang menjadi bagian dari dakwah Muhammadiyah ini bernama Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).

Dalam Anggaran Dasar IPM pasal 6 disebutkan bahwa maksud dan tujuan didirikannya organisasi ini adalah untuk membentuk pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia dan terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Dalam rangka mewujudkan maksud dan tujuan tersebut, setiap pelajar Muhammadiyah dikat oleh janji yang biasa dikenal dengan Janji Pelajar Muhammadiyah. Sebagai seorang pelajar muslim, janji merupakan suatu perkara yang sangat berarti. Kedudukan janji itu bagaikan hutang yang harus dibayar. Oleh karena itu, para peserta didik yang mengikuti proses pendidikan di lembaga pendidikan Muhammadiyah wajib memahami Janji Pelajar Muhammadiyah.

Berdasarkan Keputusan Induk Muktamar XVII IPM nomor VI-SK/A.2/ PP.IPM-006/ 2010, butir-butir Janji Pelajar Muhammadiyah berbunyi:

Asyhadu alla ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar-Rasulullah. Radhitubillahi Rabba wa bil Islami diena wabimuhammadinn nabiyya warasula

Kami pelajar Muhammadiyah berjanji

1. Berjuang menegakkan ajaran Islam

2. Hormat dan patuh kepada orangtua dan guru

3. Bersungguh-Sungguh dalam menuntut ilmu

4. Bekerja keras, mandiri dan berprestasi

5. Rela berkorban dan menolong sesama

6. Siap menjadi kader Muhammadiyah dan bangsa


B. Makna dan Aplikasi Janji Pelajar Muhammadiyah dalam Kehidupan sehari-hari

Dalam proses pendewasaannya, seorang pelajar memerlukan sebuah komitmen yang disertai dengan loyalitas dan konsistensi yang tinggi. Pengucapan Janji Pelajar Muhammadiyah adalah bagian dari upaya untuk membangun komitmen, loyalitas dan konsistensi tersebut. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai makna dan aplikasi dari Janji Pelajar Muhammadiyah dalam kehidupan sehari-hari.

1. Berjuang menegakkan ajaran Islam

Pelajar Muhammadiyah hendaknya selalu mengutamakan perintah agama Islam dalam setiap aktivitasnya. Pelajar Muhammadiyah harus berperan serta dalam menyempurnakan akhlak mulia dan penguatan keislaman. Misalnya, ikut berpartisipasi dalam pengkajian Al-Quran di kalangan para pelajar dalam bentuk gerakan cinta Al-Quran sebagai gerakan pembudayaan tradisi membaca dan mengkaji AlI-Quran di kalangan pelajar dan sebagai penyadaran tentang pentingnya kitab suci umat muslim itu sebagai petunjuk utama dalam kehidupan.

2. Hormat dan patuh kepada orangtua dan guru

Pelajar Muhammadiyah hendaknya selalu siap sedia untuk menjaga tata krama dalam hubungannya dengan orang tua dan guru. Pelajar Muhammadiyah semestinya menghormati orangtua dan guru serta berusaha membalas jasa-jasa mereka dengan memberikan prestasi dan doa terbaik setiap harinya.

Pelajar Muhammadiyah akan patuh terhadap perintah dan menghindari sifat-sifat membantah, dengan menumbuhkan keyakinan dan perasaan khusnudzan, bahwa apa yang diperintahkan oleh orangtua dan guru akan berakibat baik pada dirinya.

3. Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu

Pelajar Muhammadlyah harus memiliki komitmen dan sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, untuk meraih ridha Allah Swt semata. Pelajar Muhammadiyah akan belajar dan menuntut ilmu kepada siapapun dan dimanapun tanpa rasa malu dan gengsi. Begitu pula ketika di sekolah/madrasah, ia tidak akan malu untuk bertanya kepada guru atau teman mengenai materi yang belum dipahaminya.

4. Bekerja keras, mandiri dan berprestasi

Pelajar Muhammadiyah sudah selayaknya terdorong untuk rajin dalam belajar, giat dalam bekerja dan berusaha mandiri termasuk menjauhkan diri dari ketergantungan terhadap orang lain. Pribadi pelajar Muhammadiyah akan senantiasa bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja ikhlas untuk bisa mewujudkan impiannya agar dirinya bisa memberikan manfaat kepada banyak orang. Pelajar Muhammadiyah akan menjunjung tinggi kejujuran dalam meraih prestasi, ia tidak akan mencontek ataupun berbuat curang.

5. Rela berkorban dan menolong sesama

Dalam segala aktivitasnya, pelajar Muhammadiyah harus berusaha agar menumbuhkan manfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya. Selain itu pelajar Muhammadiyah juga harus berusaha agar terbangun solidaritas dan tumbuhnya rasa asah, asih dan asuh diantara para pelajar di lingkungannya untuk kepentingan agama Islam. Sikap rela berkorban dan menolong sesama juga harus ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dengan membantu seseorang yang mengalami kecelakaan di jalan, menggalang dana bantuan bagi saudara yang tertimpa musibah atau bencana alam atau mengadakan bakti sosial

6. Siap menjadi kader Muhammadiyah dan bangsa

Pelajar Muhammadiyah sebagai calon kader Muhammadiyah sudah semestinya melaksanakan aktivitas belajar tidak sekedar untuk meraih kesuksesan dan mendapatkan kepandaian secara pribadi semata. Alangkah baiknya hal itu ditularkan kepada teman-temannya dengan membentuk kelompok studi atau aktif dalam organisasi sekolah/madrasah sebagai bentuk latihan untuk menghimpun, membimbing, mengatur teman sejawat dalam meniti kebajikan.

Pelajar Muhammadiyah merupakan kader Muhammadiyah yang natinya akan berperan sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah. Pelajar Muhammadiyah juga harus siap memberikan kontribusi positif dalam rangka pembaruan dan pembangunan masyarakat, misalnya dengan membentuk taman pendidikan Al-Quran, membuat perkumpulan remaja Islam dan mengisinya dengan kegiatan-kegiatan yang positif.

C. Kepribadian Pelajar Muhammadiyah

Kepribadian adalah keseluruhan cara individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang. Setiap individu selalu dihadapkan pada berbagai macam persoalan. Persoalan ini memerlukan suatu pemecahan dan penyelesaian secara tuntas. Hal ini memerlukan kecakapan, keterampilan-keterampilan dan sikap dari individu yang bersangkutan. Setelah memperhatikan, menghayati dan mengamalkan Janji Pelajar Muhammadiyah tersebut, maka dapat diindentifikasikan bahwa seorang pelajar Muhammadiyah mestinya memiliki kepribadian sebagai berikut:

1. Senang berjuang, dalam pengertian amar ma'ruf nahi munkar di lingkungan sekolah/madrasah untuk menegakkan ajaran Islam. Misalnya dengan mengingatkan teman untuk menjalankan shalat dzuhur secara berjamaah di mushalla/masjid, membuat kajian rutin dengan teman sekelas setiap bulan, dan lain-lain.

2. Bertindak sopan dan santun, memiliki tata krama, hormat dan patuh kepada orangtua dan guru. Hal ini dapat dilakukan dengan berpamitan dan memohon doa restu kepada orangtua sebelum berangkat ke sekolah/madrasah, mengucapkan salam dan bersalaman kepada guru, serta menjalankan perintah yang baik dari orang tua dan guru.

Referensi:

Wahyudi, dkk. Pendidikan Kemuhammadiyahan SMA/SMK/MA Muhammadiyah kelas 10,  Yogyakarta: Gramasurya, 2017.