Perkaderan Organisasi Otonom Muhammadiyah
A. Pengertian Perkaderan Organisasi
Otonom
Kader berasal dari Bahasa Perancis: cadre atau les
cadres adalah anggota inti yang menjadi bagian terpilih, dalam lingkup dan
lingkungan pimpinan serta mendampingi di sekitar kepemimpinan. Kader bisa
berarti pula sebagai jantung suatu organisasi.
Menurut bahasa "otonom"
berasal dari dua kata, "Auto" yang berarti sendiri dan
"Nomos" yang berarti aturan. Sedangkan menurut istilah organisasi
otonom ialah organisasi yang berada dalam organisasi, tetapi memiliki hak untuk
mengatur dirinya sendiri. Organisasi otonom biasa disingkat dengan Ortom.
Dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah
pasal 21 dijelaskan tentang pengertian ortom atau organisasi otonom. Ortom
adalah satuan organisasi di bawah persyarikatan Muhammadiyah yang memiliki
wewenang mengatur rumah tangganya sendiri, dengan bimbingan dan pembinaan oleh
Pimpinan Muhammadiyah. Sedangkan tugas pokok ortom (lihat Anggaran Rumah Tangga
Muhammadiyah pasal 20) adalah membina warga Muhamamdiyah dan kelompok
masyarakat tertentu sesuai bidang-bidang kegiatan yang diadakannya dalam rangka
mencapai maksud dan tujuan Muhammadiyah.
Perkaderan Organisasi Otonom
Muhammadiyah
B. Organisasi Otonom Muhammadiyah
Organisasi Otonom Muhammadiyah
memiliki strukur sebagaimana Strukur Muhammadiyah yaitu mulai dari tingkat
pusat, wilayah, daerah, cabang dan ranting. Maksud dan tujuan Organisasi Otonom
ialah dalam rangka efesiensi, pengembangan dan kaderisasi persyarikatan
Muhammadiyah.
Dalam mendirikan ortom terdapat
beberapa syarat, yaitu:
- mempunyai fungsi khusus dalam
persyarikatan Muhammadiyah
- mempunyai potensi dan ruang
lingkup nasional
- merupakan kepetningan
persyarikatan Muhammadiyah
Secara kelembagaan Muhammadiyah
memiliki tujuh ortom yang dikelompokkan menjadi ortom khusus dan ortom umum.
Ortom khusus adalah ortom yang seluruh anggotanya sudah menjadi anggota
Muhammadiyah. Ortom khusus ini diberi kewenangan untuk menyelenggarakan amal
usaha yang ditetapkan oleh Pimpinan Muhammadiyah dalam koordinasi Unsur
Pembantu Pimpinan yang membidanginya. Ortom khusus tersebut adalah 'Aisyiyah.
Ortom umum adalah ortom yang
anggotanya belum seluruhnya anggota Muhammadiyah. Yang termasuk Ortom umum
yaitu:
1. Pandu Hizbul Wathan (HW)
2. Nasyiatul 'Aisyiyah (NA)
3. Pemuda Muhammadiyah
4. Ikatan Pelajar Muhammadiyah
(IPM)
5. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
(IMM)
6. Tapak Suci Putera Muhammadiyah
Ortom-ortom Muhammadiyah di atas
memiliki tujuan masing-masing sesuai dengan bidang garapan dan atau kelompok
yang dibina. Dalam mewujudkan tujuan masing-masing, maka setiap ortom memiliki
sistem perkaderan yang berbeda.
C. Perkaderan Masing-masing
Organisasi Otonom
1. Perkaderan 'Aisyiyah
Ada empat pilar perkaderan dalam
'Aisyiyah, yaitu:
- Kaderisasi Keluarga
- Kaderisasi melalui Angkatan
Muda Muhammadiyah (AMM)
- Kaderisasi melalui Amal Usaha
'Asyiyah
- Kaderisasi Pimpinan Organisasi
Jenis-jenis Sistem Perkaderan
'Aisyiyah
Ada tiga jenis sistem perkaderan
Nasyiatul 'Aisyiyah, yaitu: Formal, Non Formal, Informal, dan Khusus
- Perkaderan Formal adalah bentuk
perkaderan yang dilakukan melalui pelatihan-pelatihan dalam berbagai macam
bentuk dan jenis. Contohnya adalah lewat Baitul Arqam 'Aisyiyah. Upaya
rekruitmen kader, dilakukan secara kontinyu dan berkesinambungan . Baitul Arqam
ini dilakukan oleh seluruh jajaran Majlis Pembinaan Kader di semua tingkatan.
Baitul Arqam merupakan kegiatan perkaderan utama dan perkaderan formal.
- Perkaderan Non Formal merupakan
kegiatan perkaderan yang dilakukan secara terprogram di luar kegiatan
pelatihan, dengan melibatkan AMM putri..
- Perkaderan Informal merupakan
kegiatan perkaderan yang dilakukan
secara tidak resmi, dalam interaksi kehidupan antar anggota, pimpinan maupun
kader, tanpa perencanaan sistematik, baik kurikulum, metode, waktu maupun
tempatnya.
- Perkaderan Khusus ialah
kegiatan perkaderan yang secara khusus menyiapakn kader-kader ‘Aisyiyah melalui
berbagai macam dan bentuk perkaderan
secara komprehensif, melalaui pembinaan sekolah kader dan pondok (pesanten)
kader.
2. Perkaderan Ikatan Pelajar
Muhammadiyah (IPM)
3. Perkaderan Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah (IMM)
4. Perkaderan Nasyiatul 'Asiyiyah
Jenis-jenis Sistem Perkaderan
Nasyiatul Aisyiyah
Ada tiga jenis sistem perkaderan
Nasyiatul 'Aisyiyah, yaitu: Formal, Non Formal, dan Informal
- Perkaderan Formal adalah
perkaderan yang wajib diikuti oleh semua anggota Nasyiatul Aisyiyah secara
berjenjang dan merupakan satu rangkaian yang utuh dari SPNA, meliputi : Darul
Arqom I, II dan III serta Latihan Instruktur I dan II.
- Perkaderan Non Formal adalah
perkaderan yang sifatnya pilihan sesuai dengan minat, bakat anggota untuk
mengembangkan ketrampilan.
- Perkaderan Informal adalah
perkaderan yang sifatnya menunjang pengembangan dan pelaksanaan organisasi yang
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing tingkatan.
5. Perkaderan Pemuda Muhammadiyah
6. Perkaderan Kepanduan Hizbul
Wathan (HW)
7. Perkaderan Tapak Suci Putera
Muhammadiyah
No comments:
Post a Comment