Showing posts with label DAKWAH. Show all posts
Showing posts with label DAKWAH. Show all posts

Monday 28 March 2016

Renungan tentang Ayah dan Ibu untuk Kita

Belajar dari Anak-anakku

Belajarlah dari buaian sampai liang lahat. Dan itu wajib bagi setiap muslim dan muslimah. Belajar dengan membaca setiap siatuasi dan kondisi yang ada itu bisa terjadi.
Baca selengkapnya di sini

Thursday 24 March 2016

PIDATO BAHASA ARAB: MEMBENTUK GENERASI QURANI

UNDUH DI SINI

Kosa Kata Bahasa Arab Profesi dan Artinya



Bahasa Arab profesi dan artinya - Bagi Anda yang sedang atau baru mulai belajar bahasa Arab, pasti mendapatkan materi dengan tema perkenalan di awal-awal studi bahasa Arab Anda.

Materi tersebut biasanya disampaikan dalam bentuk dialog (hiwar) bahasa Arab, dan nama profesi merupakan salah satu poin yang ditanya/disebutkan dalam dialog ta'aruf.

Namun buku panduan bahasa Arab (seperti Al-'Arabiyyah Bayna Yadayka) bukanlah kamus yang menyebutkan semua macam-macam profesi di satu bab khusus.

Kosakata yang paling sering ditulis pada buku-buku panduan tersebut biasanya adalah thaalibun [siswa] ( طَالِبٌ ), mudarrisun [pengajar] ( مُدَرِّسٌ ), thabiibun [dokter] ( طَبِيْبٌ ), dan muhandisun [insinyur] ( مُهَنْدِسٌ ).

Jika profesi Anda belum termaktub di atas, tentu Anda penasaran dan ingin mengetahui bahasa Arabnya. Dan solusinya adalah Anda harus mencari sendiri atau bertanya langsung dengan guru bahasa Arab Anda.

Oleh karena itu, saya berinisiatif untuk mengumpulkan daftar nama-nama profesi dalam bahasa Arab pada sebuah wadah tersendiri, dan postingan inilah wadah tersebut. Dan tak lupa saya sertakan pula arti dan bentuk jamak dari masing-masing kosakata itu.

Dan berikut ini adalah daftar teks bahasa Arab tentang profesi ( مِهْنَةٌ ج مِهَنٌ ), dan bentuk jamak-nya:DOWNLOAD DI SINI

Monday 21 March 2016

20 PITUAH SEPUH ( NASEHAT ORANG TUA)

"DUA PULUH PITUAH SEPUH" 😳

(1). SHOLAT awal waktu ;
(2). ULAH eureun neangan ilmu ;
(3). ULAH ancrub ka dunia politik
(4). ULAH eureun neangan babaturan;
(5). PERTAHANkeun Aqidah Anu Murni;
(6). LAMUN hayang maju ulah eureun mikir ;
(7). LAMUN hayang maju kudu daek cape;
(8). ULAH embung disebut bodo ;
(9). ULAH embung disebut sahandap-eun;
(10). SAGALA nu tumiba ka diri gara-gara diri ;
(11). UBAR diri aya di diri ;
(12). EUWEUH nu nyaah kana diri kajaba anu boga diri ;
(13). HARGA diri kumaha diri ;
(14). ARI ngitung kudu ti hiji ulah ujug-ujug angka salapan ;
(15). MUN keur nyieun pondasi tong sok waka mikiran kenteng ;
(16). SANAJAN teu lumpat tapi ulah cicing;
(17). SAGEDE-gedena jalan syare'at ulah matak ngurangan tawakkal ka Alloh;
(18). TONG leumpang dina hayang, tong cicing dina embung tapi kudu lempang dina kudu, kudu eureun dina ulah ;
(19). TONG lesot hate tina eling ka Alloh dina kaayaan kumaha wae, sedih, susah jeung bungah ;
(20). SAREBU sobat saeutik teuing, hiji musuh loba teuing."

Amanat (alm) KH.Khoer Affandi.
(Mudiir'am Ponpes Miftahul Huda-Manonjaya. Tasikmalaya).

Tuesday 1 March 2016

Selamatkan Remaja dari LGBT


dakwatuna.com – Ada apa dengan LGBT? Kenapa komunitas ini menjadi perbincangan hangat dalam dunia nyata dan juga di dunia maya terutama media sosial? Pro kontra menghiasi lembaran berita berkaitan dengan semakin beraninya pengagum sejenis ini untuk memproklamirkan diri secara terang-terangan. Siapa gerangan LGBT itu dan hubungannya dengan remaja kita? Bagaimana kita seharusnya menyikapinya sehingga tidak memunculkan polemik. Dalam artikel yang sederhana ini penulis mencoba untuk berbagi untuk mencari solusi dalam menyelamatkan remaja di negeri ini.

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas menjelaskan, LGBT adalah akronim dari “lesbian, gay, biseksual, dan transgender“. Istilah ini digunakan semenjak tahun 1990-an dan menggantikan frasa “komunitas gay, karena istilah ini lebih mewakili kelompok-kelompok yang telah disebutkan. Akronim ini dibuat dengan tujuan untuk menekankan keanekaragaman “budaya yang berdasarkan identitas seksualitas dan gender“.

Belakangan ini berbagai usaha untuk mengampanyekan keberadaan komunitas LGBT sangat masif dilaksanakan melalui media massa terutama media sosial. Dengan simbol avatar (bendera pelangi) mereka menyebarkan misinya untuk mendapatkan simpati. Bendera warna-warni ini mencerminkan keberagaman dalam komunitas LGBT dan lambang penyatuan komunitas. Publikasi bendera pelangi ini menjalar begitu dahysatnya menyentuh ruang publik sehingga menimbulkan pro kontra di tengah masyarakat. Banyak di antara mereka yang menolak keras namun tidak sedikit juga yang memahami dan menerima kehadiranya. Berlindung di bawah payung Hak Asasi Manusia, komunitas ini menyakinkan publik bahwa prilaku ini merupakan pilihan pribadi yang harus dilindunggi. LGBT semakin berenergi dan memiliki semangat tinggi ketika usaha mereka mendapat dukungan dari oknum penggiat hak azazi manusia dan tokoh Liberal Indonesia seperti Ulil Abshar Abdillah

Berbagai komentar yang dikeluarkan tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) ini secara terang benderang mengakui dan membela LGBT melalui twitternya. Banyak netizen yang menolak kicau Ulil dan mengangganya tidak mengetahui persoalan ini secara mendalam. Memang, iya! Mencaci, mengucilkan dan menyakiti fisik kaum gay merupakan salah satu bentuk pelanggararan HAM. Namun justru membiarkan, memfasilitasi dan bahkan mendukung kelompok ini justru telah melanggar HAM berat karena telah menjerumuskan seseorang pada kemaksiatan dan kehancuran. LGBT tidak hanya persoalan pilihan hidup dan orientasi seks berbeda semata namun menyangkut kemaslahatan pribadi pelaku dan masyarakat luas. Makanya, menyikapi persoalan ini harus dengan pikiran jernih dan hati bersih sehingga melihat persoalan ini tidak secara parsial (sepotong) namun secara universal (menyeluruh) dengan pendekatan agama.

Keberanian LGBT menyatakan identitasnya di negeri ini seiringan dengan telah disahkannya Undang- undang yang “ menghalalkan “ pernikahan sejenis ini di negeri Sam (Amerika) dan kemudian menjalar ke beberapa negara Eropa. Itu sebabnya di negeri ini, pencinta sesama jenis ini juga menuntut agar keberadaannya dihormati dan dilindunggi undang-undang. Berbagai gembrakan berani dilakukan kelompok ini seperti peresmian pernikahan homo di sebuah hotel di Bali. Foto-foto pernikahan pasangan ini tersebar di dunia maya, berlatar prosesi akad di hadapan seorang tokoh agama. Berselang beberapa hari setelah itu terbetik kabar syukuran atas pernikahan pasangan sejenis di Boyolali Jateng. Yang lebih mengejutkan lagi, seperti yang dilansir oleh Harian Metro Padang, pasangan homo di Jati Padang Timur akan melangsung pernikahan dengan memanfaatkan momen valentines day. Beruntung aqad ini tidak jadi dilangsungkan karena terbongkarnya kebohongan identitas mempelai laki-laki yang ternyata seorang wanita.

Pandangan Agama Dunia

Semua agama mengharamkan praktek hubungan cinta sejenis. Tidak ada satupun agama yang melegalkan perilaku yang menyimpang ini. Islam sebagai agama fitrah sangat tegas mengatakan bahwa LGBT merupakan prilaku menyimpang yang harus dijauhi. Makanya, Majlis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa haram LGBT karena bertentangan dengan fitrah kemanusian dan nilai pernikahan. MUI berharap agar orang yang telah terlanjur melakukan praktek ini untuk kembali ke jalan yang benar dengan meninggalkan perbuatan umat nabi Luth tersebut.

Allah SWT berfirman: “Dan (kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala Dia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah (keji) itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu?’ Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita,…” (Q.S. Al-A’raaf: 80-81). Sejarah mengabarkan negeri Sodom hancur lebur karena azab dahsyat yang tak tertahankan atas penyimpangan seksual yang dilakukan penduduk tersebut. Umat Nabi Luth itu tidak menyahut seruan Nabinya untuk meninggalkan perbuatan bejat ini hingga azab menghampiri penduduk dan menghancurkan negeri tersebut.

Menyelamatkan Remaja

Kebanyakan dari penyuka sejenis ini adalah para remaja. Mereka terjebak dengan cinta terlarang ini disebabkan banyak faktor. Di samping potensi menyimpang itu dibawa semenjak lahir, pergaulan dan pertemanan sangat menentukan akan pengembaraan cintanya tersebut. Makanya harus ada usaha maksimal dari berbagai pihak untuk menyelamatkan remaja dari bahaya virus LGBT. Sebab, remaja adalah aset bangsa yang harus dijaga. Adapun usaha yang dapat dilakukan adalah, pertama, negara harus membuat Undang-undang yang jelas dan tegas berkaitan dengan LGBT. Pemerintah harus menyelamatkan rakyatnya dari virus LGBT yang bahayanya sangat dahsyat. Pemerintah tidak boleh memberi peluang untuk berkembangnya LGBT demi menyelamatkan para remaja.

Kedua, pemuka agama bertanggung jawab atas keselamatan umatnya. Ulama harus membimbing dan membina umatnya agar terjauh dari prilaku yang menyimpang. Bagi yang telah terlanjur basah dalam dunia ini maka pendekatan pribadi dan dengan dakwah yang menyetuh merupakan solusi nyata dalam menyelamatkan remaja dari bahaya LGBT. Ulama dan para dai harus melakukan perannya secara hikmah dan bijaksana sehingga dakwah-dakwahnya mencerahkan dan berbuah hidayah.

Ketiga, orang tua dan guru juga memiliki peran penting mengantisifasi terjadi prilaku yang menyimpang ini. Orang tua, sosok orang yang paling dekat dengan anaknya tentu mengetahui keadaan buah hatinya. Apakah anaknya aman dari penyakit LGBT atau justru bibit itu sudah kelihatan semenjak kecil. Maka dengan penuh kasih sayang ayah bunda harus mampu menanamkan nilai-nilai agama pada anaknya sebagai benteng kokoh dalam melindunggi dirinya dari prilaku itu disamping juga menjaga pergaulan anaknya. (dakwatuna.com/hdn)

Monday 29 February 2016

"Wahabi", Black propaganda dan aroma "Syiah Rafidhah"


"Wahabi", Black propaganda dan aroma "Syiah Rafidhah"

(Arrahmah.com) – Di pojok kawasan Tebet, bermarkas sebuahmedia online, namanya Merdeka.com. Media apa ini ya? Ia media online umum yang memuat aneka macam berita, mulai dari politik, kasus sosial, gossip artis, gaya hidup, olah-raga, otomotif, bisnis, dan lain-lain. Pokoknya sejenis media online umum, tanpa ciri keislaman tertentu.

Tetapi anehnya, media online yang koordinator liputannya bernama Anwar Khumaini ini sepertinya memiliki kavling khusus untuk membahas isu-isu seputar “Wahabi” dari perspektif orang-orang yang anti “Wahabi”. Banyak artikel yang berbicara tentang isu “Wahabi” dengan nada nyinyir, ketus, stigmatif, dan semacam black propaganda.

Uniknya, berita-berita instan dari Merdeka.com men jadi rujukan banyak orang untuk memandang isu “Wahabi”. Dalam sebuah perdebatan dengan seorang penganut Syiah, dia merujuk berita dari situs online itu. Di forum FB ada yang memberikan link ke sumber yang sama. Melalui email juga ada yang memberikan link ke situs tersebut.

Di sini terasa dilematik. Kalau kita anggap besar situs Merdeka.com ini, nanti akan menjadi promo tersendiri. Tetapi kalau didiamkan saja fitnah-fitnah atau black propaganda yang disebarkan, itu juga tidak benar. Mungkin sekali waktu kita perlu mengingatkan kaum Muslimin akan bahaya situs “recehan” semacam ini.

Salah satu artikel yang dimuat dalam situs itu judulnya: “Persekongkolan Bedebah Wahabi dan Bani Saud.”Dari model judulnya saja, kita bisa mencium aroma permusuhan layaknya kaum Syiah Rafidhah di balik tulisan ini.

Syiah Rafidhah dunia memang merasa perlu untuk memerangi dakwah Salafiy sebab mereka ini dianggap sebagai musuh paling sengit bagi Syiah Rafidhah. Agenda Syiah Rafidhah untuk menguasai negeri-negeri Muslim akan selalu terhalang, selama masih bercokol “Wahabi” disana.

Sayyid M. Saidi, seorang tokoh Syiah Iran, pernah terus-terang menunjukkan kebenciannya kepada “Wahabi”. Dia mengatakan: “Kami menghormati semua mazhab Islam kecuali Wahabi karena mereka menentang dialog ilmiah, logis dan argumentatif. Mereka membunuh Muslim tak berdosa dan merusak masjid-masjid dengan mengatasnamakan Islam. Pesan kami kepada kaum Wahabi adalah jika mereka memiliki dalil untuk membuktikan kebenaran mereka, maka sampaikan kepada orang lain sesuai dengan logika, prinsip-prinsip, dan argumentasi, bukan dengan radikalisme dan pembunuhan massal.” (hidayatullah.com, 23 September 2013).

Omongan sejenis ini kan tidak ada buktinya kalau dikaitkan dengan tulisan-tulisan stigma yang terus diproduksi oleh kaum Syiah seputar isu “Wahabi dan Saudi”.

Secara teori, mereka seperti pro dialog ilmiah dan argumentatif; tetapi secara kenyataan mereka menghalalkan penghancuran Ahlus Sunnah secara massif di negeri-negeri Muslim, seperti di Iran, Iraq, Suriah, Afghanistan, dan lain-lain.

Sayyid Husein Al Mausawi, tokoh ulama Syiah yang bertaubat, mereka bunuh. Dr. Ihsan Ilahi Zhahir asal Pakistan yang sangat anti Syiah, juga mereka bunuh. Banyak ulama/da’i Ahlus Sunnah juga mereka bunuh, pasca Revolusi Khomeini tahun 1979.

Kembali ke artikel Merdeka.com di atas. Di sana dijelaskan beberapa poin, antara lain:

Muhammad bin Abdul Wahhab (sering dinisbatkan pendiri “Wahabi”) oleh gurunya disebut bodoh, arogan, suka melawan; Muhammad bin Abdul Wahhab menjalin aliansi dengan Muhammad bin Saud, aliansinya berlaku sampai sekarang; Kerajaan Saudi menyokong penyebaran dakwah “Wahabi” US$ 2 miliar setiap tahun; dan menyebutkan beberapa pendapat sumir dari sebagian ulama-ulama “Wahabi”.

Gaya tulisan demikian persis sekali seperti model tulisan Idahram lewat buku-bukunya. Tidak ada niat dialog atau diskusi, selain menyebarkan propaganda hitam belaka.

Nanti ujungnya mempromokan akidah Syiah Rafidhah; supaya umat manusia kembali ke zaman penyembahan manusia kepada manusia lainnya (baca: imam dan ulama Syiah), setelah Allah anugerahkan Tauhid kepadanya. Na’udzubillah wa na’udzubillah min dzalik.

Pendapat-pendapat yang sumir harus dilihat konteksnya secara lengkap, tidak bisa “main crop” begitu saja. Ada kaidah yang berlaku, bahwa pendapat yang mengandung syak (keraguan) harus dipulangkan ke pendapat yang tsabit (teguh).

Kemudian tentang tuduhan bahwa Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah itu bodoh, arogan, keras kepala. Ya, tergantung siapa yang memandang. Seorang ulama biasanya gurunya banyak; bisa puluhan, bisa ratusan. Kalau ada satu guru yang mencela, mungkin guru-guru yang lain memuji.

Lalu aliansi Muhammad bin Abdul Wahhab dengan Muhammad Al Saud pada tahun 1744 terus berlaku sampai sekarang. Hal ini dipertanyakan, sebab Kerajaan Saudi itu sifatnya jatuh-bangun hingga tiga kali.

Ketika Saudi Jilid I dilenyapkan, maka semua perjanjian yang berlaku saat itu otomatis berakhir. Begitu juga ketika Saudi Jilid II dilenyapkan, maka perjanjian-perjanjian di dalamnya juga berakhir.

Sebenarnya, dukungan Kerajaan Saudi kepada dakwah “Wahabi”, hal ini semata karena kesadaran mereka saja (atau pertimbangan politik karena melihat besarnya pendukung dakwah Salafiy di Saudi). Jadi tidak mesti dikaitkan dengan aliansi 1744 tersebut, sebab bukan rahasia lagi bahwa seringkali terdapat perbedaan persepsi antara ulama “Wahabi” dengan kebijakan kerajaan.

Sedangkan nilai dukungan Kerajaan Saudi hingga US$ 2 miliar (setara Rp. 18 triliun) per tahun; ya itu perlu dijelaskan kalkulasi keuangannya secara rinci, tidak bisa “main teplok” begitu saja.

Mungkin situs Merdeka.com mau berbagi kepada masyarakat tentang kalkulasi keuangan yang mereka ketahui. Termasuk juga mereka perlu membuat perbandingan kalkulasi keuangan anggaran-anggaran dari Iran untuk membiayai dakwah Syiah Rafidhah di Indonesia. Kalau mau fair, begitu kan?  

Ya akhirnya, black propaganda seputar dakwah “Wahabi” ini perlu kita jawab dengan komitmen “Laa ilaha illallah” yaitu untuk menghidupan peradaban Tauhid dan membersihkan dunia dari segala bentuk paganisme (kemusyrikan); dan “Muhammad Rasulullah” yaitu menghidupkan Sunnah Nabi Saw dan menjauhi ajaran-ajaran bid’ah yang berpotensi merusak Sunnah-nya. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamiin.*

AM Waskito, penulis buku “Bersikap Adil Kepada Wahabi”

 (hidayatullah.com/arrahmah.com)

Thursday 18 February 2016

Matan dan Keyakinan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCHM)


Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
1.  Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar,
beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur'an dan Sunnah, bercita-cita dan
bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang diridhai
Allah SWT, untuk malaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan
khalifah Allah di muka bumi.

2. Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan
kepada Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya
sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah
kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup
materil dan spritual, duniawi dan ukhrawi.

3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:

a. Al-Qur'an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW;

b. Sunnah Rasul: Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur'an yang
diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai
dengan jiwa ajaran Islam.

4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang
meliputi bidang-bidang:

a. 'Aqidah

Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari
gejala-gejala kemusyrikan, bid'ah dan khufarat, tanpa mengabaikan prinsip
toleransi menurut ajaran Islam.

b. Akhlak

Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan
berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Qur'an dan Sunnah rasul, tidak bersendi
kepada nilai-nilai ciptaan manusia

c. Ibadah

Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah
SAW, tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.

d. Muamalah Duniawiyah

Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu'amalat duniawiyah (pengolahan
dunia dan pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran Agama serta
menjadi semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.


5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah
mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber
kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasar
pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama
menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan diridhoi Allah SWT:
"BALDATUN THAYYIBATUB WA ROBBUN GHOFUR"

Tuesday 9 February 2016

Dakwah dan Perjalanan Hidup


Perjalanan hidup atau dengan kata lain yang lebih populer adalah daftar riwayat hidup. Di sini saya akan mengungkap kisah hidup saya secara singkat. Banyak orang bertanya juga karena keingintahuannya mereka tentang dari mana asalnya, aliran apa dan lain sebagainya. Meskipun singkat, semoga jelas.

Alhamdulillah, itu yang patut aku ucapkan sebagai rasa syukurku yang besar kepada dzat yang Maha Besar yaitu Allah سبحانه وتعالى aku hidup dibesarkan dari orang tua yang punya dasar Quran Sunnah di Garut. Kebetulan mereka fanatisme Persis.

Semenjak lulus SD aku langsung melanjutkan studi di Pesantren Persis selama kurang lebih 7 tahun. Namun menginjak masa-masa kuliah aku tidak pernah apriori dengan organisasi atau lembaga lain. Bahkan meski aku mengaktifkan diri lagi di Persis, waktu itu di PC. pemuda persis Matraman Jakarta Timur sebagai anggota dan staf. Ta'lim jalan di sana, liqo pun salah satu kegiatan dakwah PKS kulalui sampai pengajian salafi waktu itu di Mesjid BRI Rawasari. Yang penting ilmu dan sunnah bukan konversi, fikirku.


Kuliah di Ma'had Utsman bin Affan yang waktu itu hanya sampai idad lughawi 2 tahun lamanya (setaraf D2), sorenya dari ashar sampai isya mengajar di TPA Arrahman sekalian tidur di mihrabnya karena termasuk menjadi DKM nya di sana sampai menjadi kepala TPA Arrahman mendidik anak-anak TK, SD,  SMP sekitar 80 siswa. Lanjut s1 nya di UID selesai 2 tahun juga dapat gelar S.Pd.I. Tak puas dengan ilmu bahasa Arabnya dari kedua universitas itu lalu penasaran dengan mencoba tes diploma LIPIA dengan rekomendasi dari yayasan Mesjid Arrahman sebagai guru bahasa Arab di TPA alhamdulillah diterima dan berlangsung selama 1 tahun.


Allahu Akbar... lulus dari LIPIA,  tawaran mengajarpun berdatangan, salah satunya permintaan langsung untuk menjadi kepala Sekolah Dasar Islam Nurani di Utan Panjang Kemayoran. Tak pernah terduga, di sekolah itulah aku mengenal Muhammadiyah. Setahun menjabat kepala sekolah kemudian undur diri lebih baik sebagai guru biasa saja mengajar PAI, bahasa Arab dan bahasa Inggris.


Tepat tahun 2009 Allah pertemukan jodoh saya dengan wanita cantik yang in syaa Allah shalihah secara singkat melalui taaruf, dia berpendidikan S2 UNJ sebagai guru Matematika di SMK PGRI dan Muhammadiyah 1 Bekasi yaitu Asmar Firdausi.
Perantara istri juga aku lebih mengenal Muhammadiyah, sampai akhirnya mengajar di SMK Muhammadiyah 1 Bekasi Dan Jakarta. Itu semua qadarullah.
Sekarang, alhamdulillah bertugas di Muhammadiyah dan tak pernah padam cari ilmu agama di sana, juga di Persis dan Salafi. Mereka menurutku satu, Ahlussunnah waljama'ah.

Baru-baru ini aku dipercaya sebagai guru bahasa Sunda di SMK umum Panjatek Bekasi, namun ternyata kental dengan keislamannya. Sekolah itu mengarah ke pemahaman NU. Kuncinya, di manapun kita berada harus tetap istiqomah dengan perkataan, tingkah laku dan ibadah kita sebagai dakwah untuk menuju jalan Allah berpegang AlQuran dan Assunnah


catatan:
Apriori adalah pengetahuan yang ada sebelum bertemu dengan pengalaman.[1] Atau dengan kata lain, sebuah istilah yang dipakai untuk menjelaskan bahwa seseorang dapat berpikir dan memiliki asumsi tentang segala sesuatu, sebelum bertemu dengan pengalaman dan akhirnya mengambil kesimpulan.[1] Hal ini dipakai untuk mengkritik filsafat empirisme yang hanya menekankan yang logis, yang dialami, yaitu selalu bergantung pada pengalaman, hal itu disebut sebagai aposteriori.[1]