Fatwa Para Imam dan Ulama Tentang Kesesatan Syi’ah
1. Imam Malik
االامام مالك
روى الخلال عن ابى بكر المروزى قال : سمعت
أبا عبد الله يقول :
قال مالك : الذى يشتم اصحاب النبى صلى الله
عليه وسلم
ليس لهم اسم او قال نصيب فى الاسلام.
( الخلال / السن: ۲،557 )
Al Khalal meriwayatkan dari Abu Bakar Al Marwazi,
katanya : Saya mendengar Abu Abdulloh berkata, bahwa Imam Malik berkata :
“Orang yang mencela sahabat-sahabat Nabi, maka ia tidak termasuk dalam golongan
Islam” ( Al Khalal / As Sunnah, 2-557 ).
2. Ibnu Katsir
Ibnu Katsir berkata, dalam kaitannya dengan firman
Allah surat Al Fath ayat 29, yang artinya :
“ Muhammad itu adalah Rasul (utusan Allah).
Orang-orang yang bersama dengan dia (Mukminin) sangat keras terhadap
orang-orang kafir, berkasih sayang sesama mereka, engkau lihat mereka itu
rukuk, sujud serta mengharapkan kurnia daripada Allah dan keridhaanNya. Tanda
mereka itu adalah di muka mereka, karena bekas sujud. Itulah contoh (sifat)
mereka dalam Taurat. Dan contoh mereka dalam Injil, ialah seperti tanaman yang
mengeluarkan anaknya (yang kecil lemah), lalu bertambah kuat dan bertambah
besar, lalu tegak lurus dengan batangnya, sehingga ia menakjubkan orang-orang
yang menanamnya. (Begitu pula orang-orang Islam, pada mula-mulanya sedikit
serta lemah, kemudian bertambah banyak dan kuat), supaya Allah memarahkan
orang-orang kafir sebab mereka. Allah telah menjanjikan ampunan dan pahala yang
besar untuk orang-orang yang beriman dan beramal salih diantara mereka”.
Beliau berkata : Dari ayat ini, dalam satu riwayat
dari Imam Malik, beliau mengambil kesimpulan bahwa golongan Rofidhoh (Syiah),
yaitu orang-orang yang membenci para sahabat Nabi Shollallohu 'Alaihi Wassalam,
adalah Kafir.
Beliau berkata : “Karena mereka ini membenci para
sahabat, maka dia adalah Kafir berdasarkan ayat ini”. Pendapat tersebut
disepakati oleh sejumlah Ulama. (Tafsir Ibin Katsir, 4-219).
3. Imam Al Qurthubi
Imam Al Qurthubi berkata : “Sesungguhnya ucapan
Imam Malik itu benar dan penafsirannya juga benar, siapapun yang menghina
seorang sahabat atau mencela periwayatannya, maka ia telah menentang Allah,
Tuhan seru sekalian alam dan membatalkan syariat kaum Muslimin”. (Tafsir Al
Qurthubi, 16-297).
4. Imam Ahmad
الامام احمد ابن حمبل
:
روى الخلال عن ابى بكر المروزى قال : سألت
ابا عبد الله عمن يشتم
أبا بكر وعمر وعائشة ؟ قال: ماأراه
على الاسلام
.
( الخلال / السنة : ۲، 557)
Al Khalal meriwayatkan dari Abu Bakar Al Marwazi,
ia berkata : “Saya bertanya kepada Abu Abdullah tentang orang yang mencela Abu
Bakar, Umar dan Aisyah? Jawabnya, saya berpendapat bahwa dia bukan orang
Islam”. ( Al Khalal / As Sunnah, 2-557).
Beliau Al Khalal juga berkata : Abdul Malik bin
Abdul Hamid menceritakan kepadaku, katanya: “Saya mendengar Abu Abdullah
berkata : “Barangsiapa mencela sahabat Nabi, maka kami khawatir dia keluar dari
Islam, tanpa disadari”. (Al Khalal / As Sunnah, 2-558).
Beliau Al Khalal juga berkata :
وقال الخلال: أخبرنا عبد الله بن احمد بن
حمبل قال : سألت أبى عن رجل شتم رجلا
من اصحاب النبى صلى الله عليه وسلم فقال :
ما أراه على الاسلام
(الخلال / السنة : ۲،557)
“ Abdullah bin Ahmad bin Hambal bercerita pada
kami, katanya : “Saya bertanya kepada ayahku perihal seorang yang mencela salah
seorang dari sahabat Nabi SAW. Maka beliau menjawab : “Saya berpendapat ia
bukan orang Islam”. (Al Khalal / As Sunnah, 2-558)
Dalam kitab AS SUNNAH karya IMAM AHMAD halaman 82,
disebutkan mengenai pendapat beliau tentang golongan Rofidhoh (Syiah) :
“Mereka itu adalah golongan yang menjauhkan diri
dari sahabat Muhammad Shollallohu 'Alaihi Wassalam dan mencelanya,
menghinanya serta mengkafirkannya, kecuali hanya empat orang saja yang tidak
mereka kafirkan, yaitu Ali, Ammar, Migdad dan Salman. Golongan Rofidhoh (Syiah)
ini sama sekali bukan Islam.”
5. Imam Al-Bukhori
الامام البخارى
.
قال رحمه الله : ماأبالى صليت خلف الجهمى
والرافضى
أم صليت خلف اليهود والنصارى
ولا يسلم عليه ولا يعادون ولا يناكحون ولا
يشهدون ولا تؤكل ذبائحهم
.
( خلق أفعال العباد :125)
Iman Bukhori berkata : “Bagi saya sama saja, apakah
aku sholat dibelakang Imam yang beraliran JAHM atau Rofidhoh (Syiah) atau aku
sholat di belakang Imam Yahudi atau Nasrani. Dan seorang Muslim tidak boleh
memberi salam pada mereka, dan tidak boleh mengunjungi mereka ketika sakit juga
tidak boleh kawin dengan mereka dan tidak menjadikan mereka sebagai saksi, begitu
pula tidak makan hewan yang disembelih oleh mereka.” (Imam Bukhori / Kholgul
Afail, 125).
6. ABU HAMID ALGHOZALI
Imam Ghozali berkata : “Seseorang yang dengan terus
terang mengkafirkan Abu Bakar dan Umar Rodhialloh Anhuma, maka berarti ia telah
menentang dan membinasakan Ijma kaum Muslimin. Padahal untuk para sahabat ini
terdapat ayat2 yang menjanjikan surga.