TEBARKAN SALAM UNTUK SEMUA MUSLIM
Islamkah yang menjadi kerinduan
kita? Ataukah kita bergerak dengan berbagai kegiatan bertabur hanya untuk
meninggikan kelompok kita? Kita siap berletih-letih, berlelah-lelah membawakan
agama ini hanya jika mengokohkan kelompok kita dan guru ngaji kita.
Adakah kebahagiaan dalam diri kita tatkala berjumpa dengan saudara kita
seiman? Ataukah rasa bahagia itu baru hadir dalam hati ini jika ia satu Ustadz
dengan kita? Bukan seiman yang menjadi penakarnya.
Ringankah lisan kita mengucapkan salam kepada sesama muslim, siapa pun
mereka? Ataukah kita hanya akan mengucapkan salam kepada yang kita kenal saja?
Atau jangan-jangan kepada yang dikenal pun kita enggan mengucapkan salam
apabila tidak satu pengajian.
Termenung saya mendengarkan kajian pagi ini, tema yang sesungguhnya
merupakan kelanjutan dari kajian pekan sebelumnya. Cukuplah melihat tanda-tanda
keretakan dan bahkan perpecahan, atau sedang ke arah keretakan hati antar
muslim serta perpecahan, jika sesama muslim tidak saling menebar salam. Apalagi
jika mengucapkan salam kepada yang dikenal pun sudah tidak mau apabila berbeda
tempat mengaji.
Teringatlah saya pada sabda Rasulullah shallaLlahu 'alaihi wa sallam
sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu:
إِنَّهُ سَيَأْتِي عَلَى النَّاس زَمَان يَكُون السَّلَام فِيهِ لِلْمَعْرِفَةِ
“Kelak akan datang pada manusia suatu masa, seseorang hanya akan
mengucapkan salam pada orang yang dia kenali saja." (HR. Ath-Thahawi,
Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi).
Padahal merupakan kebaikan Islam adalah saling menyebarkan salam. Salah
satu tanda bagusnya keislaman seseorang adalah ia suka menyebarkan salam dan
menjawabnya. Adakah kebaikan ini tertanam pada kita? Ataukah luas pengetahuan
kita, tetapi sempit dada kita?
Renungilah sejenak:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الإِسْلاَمِ خَيْرٌ قَالَ « تُطْعِمُ الطَّعَامَ ، وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ ، وَعَلَى مَنْ لَمْ تَعْرِفْ »
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ada seseorang bertanya pada Nabi shallaLlahu
‘alaihi wa sallam mengenai Islam, bagaimana yang baik. Beliau menjawab,
“Memberikan makan (pada orang yang membutuhkan), serta mengucapkan salam pada
orang yang dikenal dan yang tidak dikenal.” (HR. Bukhari).
Menebarkan salam akan merekatkan hati. Memulai salam merupakan kebaikan
yang utama. Dan menjawab salam, terlebih dari orang yang baru tergerak hatinya
kepada agama, akan membuatnya semakin bersemangat menjalankan agama ini.
Lebih-lebih jika kita mengiringi dengan keramahan dan sambutan hangat.
Maka, aku nasehatkan bagi diriku sendiri, janganlah menjadi penghalang
hidayah dengan bersikap tak manis kepada orang yang baru mulai tergugah hatinya
untuk belajar agama. Buatlah ia merasa nyaman. Ingatlah, Al-Qur'an
memerintahkan "Ajaklah manusia ke jalan Tuhanmu." (ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ). Maka jika ada yang ingin ke jalan Allah tanpa engkau seru,
sambutlah ia.
No comments:
Post a Comment